TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir Agustus lalu telah mencapai 65 persen dari target penyaluran KUR sebesar Rp 100 triliun. Hingga akhir Agustus, penyaluran KUR telah mencapai Rp 65,2 triliun.
Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Perekonomian, penyaluran KUR untuk mikro telah mencapai Rp 44,7 triliun. Penyaluran KUR untuk retail telah mencapai Rp 20,5 triliun. Adapun KUR untuk penempatan tenaga kerja Indonesia baru terealisasi sebesar Rp 79,5 miliar.
Darmin menyatakan realisasi penyaluran KUR sudah bagus, yakni 65 persen hingga akhir Agustus. “Berarti bisalah penyaluran KUR mencapai 100 persen pada akhir tahun nanti," ujar Darmin seusai rapat terkait dengan KUR di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2016.
Ke depan, Darmin berharap KUR bisa lebih difokuskan pada sektor pangan. Hingga akhir Agustus, KUR lebih banyak dinikmati sektor perdagangan, baik besar maupun eceran, yang mencapai 68 persen. Adapun sektor pertanian, termasuk perkebunan dan kehutanan, hanya menyerap KUR sebesar 15,51 persen.
Menurut Darmin, salah satu penyebab tersendatnya penyaluran KUR ke sektor pertanian adalah minimnya sumber daya manusia bank penyalur untuk menjangkau calon debitor. "Sektor perdagangan selama ini lebih menguasai karena paling mudah dijangkau. Adapun sektor pertanian sulit dijangkau."
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad menyarankan pemerintah perlu melakukan pendekatan berbeda untuk meningkatkan penyaluran KUR pada sektor pertanian. “Pemerintah perlu mendalami kemungkinan adanya KUR khusus untuk mendorong KUR di luar sektor perdagangan."
ANGELINA ANJAR SAWITRI