TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam hampir dua pekan terakhir menyusul spekulasi bahwa penurunan persediaan minyak mentah Anerika Serikat hanya sementara dan persediaan akan membengkak lagi karena kilang ditutup untuk pemeliharaan dalam beberapa pekan mendatang.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober melemah 2,9 persen atau US$ 1,32 ke posisi US$ 43,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman November turun US$ 1,25 atau 2,7 persen ke posisi US$ 45,85 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Berdasarkan data Badan Administrasi Energi AS yang dikutip Bloomberg, stok minyak mentah turun 559 ribu barel pekan lalu, jauh di bawah perkiraan analis yang disurvei Bloomberg yang memperkirakan kenaikan 4 juta barel. Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun menjadi 510,8 juta barel per 9 September.
Joe Bozoyan, manajer portofolio John Hancock, mengatakan Badai Hermine menjadi salah satu penyebab berkurangnya persediaan. "Penurunan ini mungkin karena backlog terkait dengan badai. Pasar masih disuplai dengan baik dan persediaan dapat naik dalam beberapa pekan mendatang karena pemeliharaan kilang."
Baca Juga
Mario Teguh Stop Kasih Nasihat, Ini Postingan Pamitnya
Gatot Brajamusti Terancam Dijerat Hukuman Kebiri, Jika...