TEMPO.CO, Gresik -- Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan kabupatennya tidak terkena pemotongan anggaran. Malah, Sambari memanfaatkan anggaran daerahnya prioritas pada tiga sektor yakni kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
"Jadi penduduk sehat, pintar, baru dibangun infrastrukturnya," kata Sambari kepada Tempo di ruangan kerjanya, Selasa 13 September 2016.
Pertama, Sambari mengaku mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 140 miliar. Tujuannya memperbanyak fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, mulai dari rawat inap hingga rawat jalan. Kini, kata dia, terdapat 32 puskesmas di 18 kecamatan. Layanan Puskesmas Pembantu terdapat 74 unit. Lalu fasilitas rawat inap di Puskesmas diperbanyak sejak ada layanan BPJS, menjadi 20 unit. Sedangkan Puskesmas Keliling 38 unit serta pondok kesehatan di desa-desa sebanyak 240 unit.
Ihwal jumlah dokter, Sambari mengatakan menempatkan 32 dokter spesialis di rumah sakit-rumah sakit. Di Puskesmas hanya ditugaskan dokter umum yang bertugas memberi rujukan. Sedangkan dokter spesialis ditempatkan di poliklinik, seperti poliklinik saraf, gigi, dan lainnya.
Kedua, Sambari mengalokasikan anggaran pendidikan Rp 3,34 triliun yang akan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah dan meningkatkan SDM guru. Menurut dia, setiap kecamatan harus memiliki perpustakaan.
Sambari menambahkan, Gresik akan membangun Kampus Agro Techno Park di atas lahan seluas 10 hektare. Agro techno park ini ditunjang dengan taman teknologi pertanian. Agro techno park ini kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan PT Polowijo Gosari Group. Lokasinya di Kecamatan Panceng, lokasinya di tengah hutan. "Anggaran dari pusat, kami sediakan tanahnya saja," ucapnya.
Baca Juga:
Berikutnya, sektor infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk, Gresik baru meresmikan Bendungan gerak Sembayat pada Agustus 2016. Sambari menambahkan, penambahan jalan, pelebaran jalan, double track, serta pembukaan jalur kereta juga menjadi perhatian pemerintah.
Meski prioritas pembangunan atas tiga hal tersebut, kata Sambari, Gresik juga mengembangkan sektor-sektor lain seperti perikanan dan pertanian.
Sambari mengaku memetakan wilayah perikanan yang produktif dan yang tidak. Tambak-tambak yang tidak produktif tersebut dialihfungsikan menjadi daerah industri. Sebaliknya, yang produktif tetap dipertahanan seperti Pangkah, Wetan, dan Pulau Kunti, "Kami kelola semua. Kami buat pasar modern ikan," tuturnya.
Sementara di sektor pertanian, kata Sambari, Gresik memiliki kelebihan 124 ribu ton beras. "Gresik itu wilayah industri tapi agraris," katanya.
NIEKE INDRIETTA