TEMPO.CO, Jakarta - Dalam acara Indonesia Business and Development Expo (IBDExpo) 2016, PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut ambil bagian mendirikan boot dan memamerkan produksinya. Salah satu produk yang dipamerkan kali ini adalah rancangan pesawat amfibi N19.
Dalam pameran itu, PT Dirgantara menampilkan alat cockpit demonstrator dari pesawat N219. Para pengunjung bisa mencoba menjadi pilot dan kopilot serta mengendarai pesawat seperti sungguhan.
"Tujuannya agar pengunjung dapat mengenal dan mencoba pesawat N219 yang dia kemudikan. Mereka bisa melakukan take off dan landing seperti pesawat sebenarnya," kata Simulator Engineering PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bambang Purwo saat ditemui Tempo di sela-sela pameran IBDExpo 2016.
Untuk mencoba penggunaan simulator kokpit, pengunjung bisa mendaftar dengan menuliskan data diri dan mengambil nomor urut di meja informasi di boot PT Dirgantara Indonesia. Setiap peserta diberi waktu tiga menit untuk mengoperasikan simulator N219.
Peserta yang berhasil mengoperasikan simulator N219 dan mendaratkan pesawat dengan baik akan mendapat sertifikat penggunaan simulator N219. Adapun penggunaan alat simulator ini tidak dipungut biaya.
Menurut Bambang, proyek pesawat N219 telah diinisiasi sejak 2007. Ke depan, pesawat ini akan digunakan untuk menghubungkan antarwilayah Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau. Sebab, prioritas utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berfokus pada transportasi pedalaman dan selanjutnya pada transportasi antarpulau.
Saat ini produksi pesawat N219 masih dalam proses rancang bangun. Kode N219 sendiri menunjukkan pesawat tersebut memiliki kapasitas 19 penumpang. Kata Bambang, PTDI menargetkan tahun ini pesawat tersebut sudah dapat diterbangkan, sehingga pada 2017 bisa dilakukan proses sertifikasi dan produksi.
"Untuk sertifikasi perlu waktu setahunan. Jadi, sebelum produksi massal, diselesaikan dulu sertifikasi," ujar Bambang.
DESTRIANITA