TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung penuh pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kemajuan destinasi wisata di Raja Ampat, Papua. Sebab, destinasi wisata di Kabupaten Raja Ampat menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata nasional yang menjadi fokus pembangunan Kementerian PUPR.
Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu program yang kini tengah digenjot untuk memajukan wisata di Raja Ampat adalah pembangunan infrastruktur jalan.Pihaknya saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan lingkar Raja Ampat yang memiliki total panjang 342 km. "Kami sudah membangun sekitar 152 kilometer, dan sepanjang 30 kilometer sudah diaspal, "katanya dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 4 September 2016.
Basuki berujar pembangunan jalan tersebut akan dikembangkan dan ditingkatkan secara bertahap. "Tentunya agar bisa terkonektivitas ke kawasan wisata yang ada di sini," ucapnya.
Baca Juga: Wisata Indonesia Siap Bergaung di Filipina
Selain pembangunan dan pengembangan jalan, menurut Basuki, Pelabuhan Waisai yang ada di Raja Ampat juga perlu dilakukan pembenahan. "Menurut saya ini perlu sekali diprogramkan agar menjadi benar-benar intrans sebagai pintu masuk ke daerah kawasan destinasi wisata yang bertaraf nasional bahkan internasional.
Tidak hanya itu, khusus untuk di Pianemo, salah satu pulau karang di Raja Ampat, Kementerian PUPR juga tengah melakukan penataan kawasan wisata tersebut. Penataan tersebut di antaranya adalah penataan toilet, tempat pedagang penjual sovenir, serta pedagang hasil masyarakat setempat. "Tentunya untuk menunjang pariwisata yang maksimal," katanya.
Kementerian Pariwisata menargetkan 12 juta wisatawan mancanegara datang ke Indonesia hingga akhir 2016. Untuk menggaet turis asing tersebut, Kementerian mengaku memiliki lokasi-lokasi andalan selain Bali.
Simak: Citilink Siap Terbang di Langit Papua
“Ada sepuluh prioritas destinasi,” kata Nurdiansyah, Asisten Deputi Direktur Bidang Pameran Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 30 Juli 2016.
Sepuluh lokasi itu antara lain Danau Toba, Sumatera Utara; Tanjung Layang, Bangka Belitung; Pulau Seribu, DKI Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; dan Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Selain itu, ada Gunung Bromo dan Semeru di Jawa Timur; Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Mandalik, Nusa Tenggara Barat; Raja Ampat, Papua; dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Baca: Pengurangan Anggaran, Hunian Hotel di Lombok Hanya 7 Persen
Nurdiansyah berujar, untuk menjadikan sepuluh lokasi tersebut menjadi destinasi prioritas, kini Kementerian Pariwisata tengah membuat single management pada tempat-tempat itu. Ia mengilustrasikan, kalau dulu ada tujuh instansi yang menangani manajemen Danau Toba, kini hanya ada satu. “Sekarang lebih ter-manage.”
ABDUL AZIS|BAGUS PRASETIYO