TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi inflasi tahunan pada 2017 bisa menyentuh angka 4,5 persen secara year on year. Inflasi bisa naik ke atas 4 persen yoy mulai April 2017. Hal ini sejalan dengan normalisasi pemangkasan harga BBM yang drastis pada April 2016.
Pandangan optimistis Samuel Sekuritas terhadap harga komoditas, terutama minyak mentah, pada 2017 juga menjadi alasan inflasi yang lebih tinggi. Walaupun proyeksi inflasi dipangkas, ekspektasi BI Rate di 2016 masih dipertahankan di 5 persen. Ketidakpastian global seperti spekulasi kenaikan Fed Rate atau turbulensi pasar keuangan global di kuartal IV/2016 bisa menghalangi pelonggaran moneter yang terlalu drastis oleh BI.
Adapun sejumlah kebijakan yang bisa mendorong inflasi lebih tinggi antara lain pemerintah yang saat ini bersiap menaikkan cukai dan harga rokok, barang dengan bobot IHK 1,5 persen. Kemudian, pencabutan subsidi bagi pelanggan listrik 900 KV juga akan dilakukan pada 2017 sejalan dengan anggaran subsidi listrik yang dipangkas.
“Pemerintah juga akan me-review kembali harga elpiji 3 kilogram dan subsidi solar yang Rp 500 per liter. Ruang pemangkasan harga BBM juga mulai terbatas. Kebijakan tersebut berpeluang mendorong inflasi lebih tinggi tahun depan.”
BISNIS.COM