TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,33 persen ke level 5.368,52 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 1 September 2016.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin dengan penguatan 23,76 poin atau 0,44 persen ke level 5386,082. Hingga pukul 09.25, belum terlihat penguatan. IHSG justru kembali melemah 22,86 poin atau 0,42 persen ke level 5.363,22.
Berdasarkan pantauan di BEI, semua indeks sektoral yang diperdagangkan di bursa kompak memerah. Dengan pelemahan terbanyak di sektor infrastruktur yang turun 0,9 persen serta manufaktur, konsumer, dan properti yang kompak melemah 0,6 persen.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan masih minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see sambil melihat keadaan laju bursa saham global dan EIDO, sehingga akan berdampak pada sideways-nya pergerakan IHSG.
"Kini diharapkan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk kembali testing resistance di level psikologis 5.400. Cermati sentiment yang ada," ucap Reza dalam pesan tertulisnya, Kamis, 1 September 2016.
Pada perdagangan hari ini, Reza memperkirakan IHSG berada dalam level support 5.318-5.341 dan resisten 5.405-5.429. "IHSG, yang mulai kehabisan sentimen positif, akan terus bergerak cenderung konsolidasi pada pekan ini hingga dirilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat di akhir pekan," tuturnya.
Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan IHSG bergerak cenderung terkoreksi di tengah meningkatnya risiko pasar saham global dan tekanan di sejumlah harga komoditas, seperti harga minyak mentah.
Selain itu, ujar dia, memasuki September 2016, risiko pasar saham global cenderung meningkat seiring meningkatnya kemungkinan The Fed menaikkan tingkat bunganya dalam pertemuan 20-21 September ini.
DESTRIANITA