TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG dalam perdagangan hari ini dibuka turun 0,25 persen atau 13,69 poin ke level 5.425,15. Sebelumnya, dalam perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup turun 0,28 persen atau 15,28 poin di level 5.438,83.
Dari sepuluh indeks sektoral yang diperdagangkan di bursa, semua kompak memerah. Pelemahan terutama ditekan oleh sektor properti yang turun 1,4 persen, disusul sektor finance dan konsumer yang kompak turun 1,1 persen.
Pada Senin, 29 Agustus 2016, pukul 09.32 WIB, IHSG kembali melanjutkan pelemahan, turun di level 5.396,83 atau turun 0,8 persen atau 42 poin.
Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada, pelemahan IHSG disebabkan oleh pelaku pasar yang cenderung konservatif dan keluar pasar lebih cepat menjelang pertemuan The Fed pada akhir pekan ini.
"Terutama pelaku pasar lokal yang lebih short time, yang lebih memilih untuk keluar pasar karena kekhawatiran terhadap hasil The Fed," ujar Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Senin, 29 Agustus 2016.
Selain itu, adanya perkiraan dan kekhawatiran bahwa dalam pertemuan FOMC nanti, Janet Yellen akan mengeluarkan statement cenderung hawkish yang turut membuat pelaku pasar untuk wait and see sementara waktu sehingga berimbas pada tertekannya IHSG.
Dalam perdagangan hari ini, Reza memperkirakan IHSG akan berada dalam rentang support 5.381-5.408 dan resistan 5.465-5.489. Adanya kecenderungan pelemahan yang datang dari keadaan global membuat IHSG cenderung rentan dan mudah tertekan.
Menurut Reza, nantinya pelaku pasar akan berfokus terhadap rilis beberapa data penting makro-ekonomi, begitu pun rilis inflasi Indonesia pekan ini. "Cermati sentimen yang ada," ujar dia.
DESTRIANITA