TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui dana repatriasi dari program tax amnesty atau pengampunan pajak hingga saat ini jumlahnya masih jauh dari target pemerintah. Namun, dia mengaku optimistis dana repatriasi akan semakin besar pada September 2016.
“Saya yakin September ini bisa lebih baik dari sekarang," kata Kalla saat menghadiri acara jalan santai hari ulang tahun Pasar Modal ke-39, di Jalan Sudirman, Jakarta.
Dikutip dari situs tax amnesty Direktorat Jenderal Pajak http://pajak.go.id/statistik-amnesti, pada Ahad, 28 Agustus 2016, tercatat dana repatriasi mencapai Rp 7,66 triliun, deklarasi luar negeri Rp 14 triliun, dan deklarasi dalam negeri Rp 80,1 triliun. Adapun uang tebusan baru mencapai Rp 2,12 triliun atau 1,3 persen dari target Rp 165 triliun yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Kalla, masih sedikitnya jumlah dana repatriasi disebabkan karena belum banyak perusahaan-perusahaan skala besar yang mengikuti program tax amnesty. Saat ini, kebijakan pengampunan pajak sebagian besar diikuti oleh perusahaan skala kecil. "Yang kecil bayar kecil, hanya koreksi Rp 10-20 juta, tapi yang besar koreksinya bisa ratusan miliar," kata Kalla.
Kalla mengaku yakin perusahaan-perusahaan besar tersebut akan mengikuti program tax amnesty dan merepatriasi dananya ke Indonesia. Saat ini, kata dia, perusahaan-perusahaan tersebut masih melakukan persiapan seperti pembukuan dan pengumpulan bukti-bukti. "Jadi jangan dilihat angka sekarang," katanya.
AMIRULLAH