TEMPO.CO, Banda Aceh - Setelah sukses menggelar Keuangan Syariah Fair di tiga kota di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pameran produk dan jasa Keuangan Syariah Fair 2016 di Banda Aceh.
Kepala Kantor Regional 5 OJK Sumatera Bagian Utara Ahmad Soekro Tratmono menjelaskan, kegiatan pemeran keuangan ini berlangsung selama lima hari, 26-30 Agustus 2016, di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Pameran tersebut diikuti 29 stan, yang terdiri atas industri perbankan syariah, industri keuangan nonbank, dan pasar modal syariah.
"Kota Banda Aceh terpilih sebagai kota pelaksana pemeran Keuangan Syariah Fair keempat setelah dilaksanakan di Jakarta pada Maret 2016," kata Ahmad, Jumat, 26 Agustus 2016.
Ia menyebutkan pemeran keuangan syariah di Kota Banda Aceh ini bertujuan mensosialisasi produk dan layanan keuangan syariah dari berbagai industri perbankan syariah.
Selain itu, kata dia, expo ini bertujuan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang keunggulan produk dan jasa keuangan syariah yang sudah ada yang sama-sama lengkap, bagus, serta modern dengan produk konvensional. "Dengan adanya edukasi ini, masyarakat bisa mengetahui keuangan syariah sama unggulnya dengan produk konvensional," tuturnya.
Pelaksana tugas Direktur Bisnis dan Konsumer BNI Syariah Kukuh Raharjo mengatakan saat ini banknya memiliki komitmen kuat memajukan industri jasa keuangan syariah secara nasional. BNI Syariah juga mendukung perkembangan keuangan syariah dalam kegiatan perekonomian di Aceh.
"Kami berharap dapat bersinergi dengan pemerintah Aceh dalam kegiatan perekonomian di Aceh. Dengan begitu, ke depan, keuangan syariah, umumnya, dan bank syariah, khususnya, di Aceh dapat lebih baik lagi," katanya.
Dalam kegiatan pemeran keuangan syariah ini juga akan diadakan berbagai kegiatan, dari lomba rally photo contest Instagram, lomba mewarnai, lomba tester kopi, lomba saring kopi, dan hiburan musik."Selain itu, akan ada doorprize bagi pengunjung yang melakukan transaksi di stan mana pun," ujarnya.
ADI WARSIDI