TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia Kamis 25 Agustus 2016 naik tipis 0,93 persen ke level 5.545,11 poin. Indeks saham akhirnya mampu berada di zona hijau setelah tiga hari berturut-turut mengalami koreksi.
Dari 534 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 170 saham menguat, 166 saham masih di zona merah, 88 saham tidak bergerak dan 110 saham tidak ditransaksikan. Sore ini telah diperdagangkan sebanyak 65,621 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 6,39 triliun.
Sementara dari sisi sektoral, 9 dari 10 sektor solid menjadi faktor pendorong lajunya IHSG. Penguatan tertinggi didorong oleh sektor konsumer 2,1 persen. Setelah itu diikuti sektor aneka industri naik 2 persen, perdagangan naik 1,8 persen, dan sektor industri dasar menguat 0,7 persen. Sementara sektor pertambangan menjadi pemberat laju IHSG dengan pelemahan sebesar 1,3 persen.
Di perdagangan pasar reguler terjadi aksi beli asing (net buy) Rp 3,387 triliun dan aksi jual asing (net sell) Rp 2,699 triliun, sehingga investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 687,968 miliar. Saham yang banyak dibeli diantaranya ASII, disusul TLKM, PGAS, serta saham BBTN.
Sementara bursa saham Asia kembali diperdagangkan bervariasi dengan Indeks MSCI Asia Pacific tercatat melemah tipis 0,19 persen atau 0,27 poin di level 138.95 pada pukul 16.00 WIB. Begitu pula dengan indeks Topix Jepang melemah 0,19 persen, diikuti Nikkei 225 yang turun 0,25 persen.
Di Cina Indeks Hangseng menguat 0,03 persen dan Indeks Shanghai Comp melemah 0,6 persen. Indeks Kospi di Bursa Korea melemah 0,04 persen. Di bursa Singapura, indeks Strait times Indeks naik 0,2 persen, dan Indeks KLCI Malaysia naik 0,1 persen.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, perkirakan IHSG akan bergerak di dua zona, mengingat para pelaku pasar belum mendapatkan keputusan yang jelas terkait sentimen The Fed dengan suku bunga acuannya. "Ini membuat para pelaku pasar masih wait and see," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Agustus 2016.
Ditambah lagi sentimen negatif dari harga komoditas minyak dunia yang kembali terpeleset pasca kenaikan persediaan minyak mentah AS pekan lalu. Selain itu, besok merupakan perdagangan di akhir pekan, di mana juga perlu diwaspadai pergerakan IHSG yang sarat akan koreksi oleh aksi ambil untung.
"IHSG kami prediksi akan bergerak reli cenderung melemah dengan rentang support di 5,413 - 5,389 dan resisten di 5,476 - 5,496. Tetap cermati berbagi sentimen yang dapat mempengaruhi laju indeks saham,"ujar Reza.
DESTRIANITA