TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean menilai Presiden Joko Widodo tidak serius mengurus bangsa. Pasalnya, Jokowi membiarkan jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanpa pengganti definitif hingga kini dan hanya dijabat oleh pelaksana tugas.
Ferdinand menuturkan, seharusnya Jokowi menyadari kondisi darurat energi dan sumber daya mineral yang membelit Indonesia. "Kalau Presiden serius, tak mungkin dia membiarkan kursi menteri berlama-lama kosong dan dijabat Plt. Posisi Menteri ESDM sangat vital bagi keberlangsungan bangsa," kata Ferdinand, Rabu, 24 Agustus 2016.
Baca: Jokowi Kantongi Calon Pengganti Arcandra, Siapakah Dia?
Beberapa masalah energi yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. "Masalah realisasi pembangunan listrik 35 GW, RUU Migas, menipisnya cadangan minyak bumi, penyediaan energi masa depan, dan kontrak-kontrak karya SDA yang akan berakhir adalah masalah krusial dan pokok yang perlu penanganan segera dan cepat."
Terkait dengan isu akan kembalinya Arcandra, Ferdinand menilai, jika hal itu benar terjadi, pemerintah tidak memahami cara menunaikan tugas dan kewajiban sebagai penyelenggara negara. Oleh karenanya, ia menyatakan, keberadaan Plt Menteri ESDM yang saat ini dijabat Menko Maritim Luhut Pandjaitan tidak boleh dibiarkan berlama-lama.
Baca: Arcandra Isi Pos Baru? Luhut: Enggak, Dia Ada Kerjaan
"Posisi Luhut akan menimbulkan konflik kepentingan karena semua tahu bahwa Luhut Pandjaitan punya usaha di sektor energi dan mineral," ujarnya. Ferdinand berharap dalam pekan ini Presiden sudah memutuskan pengganti Arcandra Tahar. Menurut dia, banyak putra-putri Indonesia yang mampu menjadi Menteri Energi dan berjiwa nasionalisme.
Kamis, 18 Agustus 2016, Presiden Jokowi mulai mencari pengganti Arcandra. "Presiden Joko Widodo sedang mendengar (usulan) dan mencari dengan saksama beberapa orang yang bisa ditugaskan di Kementerian ESDM," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Kamis, 18 Agustus 2016.
Baca: Meski Kini Stateless, Arcandra Diminta Tak ke Amerika Lagi
Pramono mengisyaratkan Presiden Widodo sudah menerima sejumlah nama yang direkomendasikan menjadi pengganti Arcandra. Dari nama-nama itu, menurut Pramono, belum ada yang diketahui memiliki keterkaitan dengan partai. Namun, Pramono mengaku belum tahu kapan Presiden Joko Widodo akan menunjuk pengganti Arcandra.
INGE KLARA SAFITRI | ISTMAN M.P.
Baca Juga
Kisah Teguh, Penyodomi 30 Anak, yang Pilih Bunuh Diri
Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok seperti Pendekar Mabuk