TEMPO.CO, Yogyakarta - Harga sapi menjelang hari raya Idul Adha 2016 mulai naik hingga Rp 4 juta per ekor. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi Segoroyoso (APDSS) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ilham Akhmadi, mengatakan harga sapi per ekor untuk Idul Adha saat ini rata-rata naik 20 persen. "Naik Rp 2-4 juta," ucapnya, Selasa, 22 Agustus 2016.
Lebih jauh, lham menyebutkan pembeli sudah banyak yang memesan sapi-sapi lokal milik peternak lokal. Menurut dia, persediaan di kandang-kandang sentra ternak sapi di Bantul cukup. Kenaikan harga sapi menjelang Idul Adha, ujar dia, wajar.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY Sutarno menjelaskan, kenaikan harga sapi menjelang Idul Adha terjadi setiap tahun. Peternak biasanya memanfaatkannya sebagai momentum tahunan. Ia menghitung, peternak menaikkan harga sapi Rp 1-3 juta per ekor. Harga per ekor rata-rata Rp 18 juta untuk sapi dengan bobot 300 kilogram.
Adapun kebutuhan sapi pada Idul Adha sebanyak 20 ribu. Angka itu mengacu pada kebutuhan sapi tahun lalu. Kenaikan permintaan sapi saat Idul Adha sebesar 1-2 persen per tahun.
Sebagian peternak lokal, tutur Sutarno, juga banyak yang mengirim sapi ke Jawa Barat untuk kebutuhan Idul Adha. Pembeli dari Jawa Barat cocok dengan bobot sapi lokal asal Yogyakarta yang tidak terlalu besar, yakni 300-350 kilogram per ekor.
Untuk memastikan sapi sehat dan layak konsumsi, Pemerintah Provinsi DIY telah menyiapkan 350 dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Mereka akan memeriksa kesehatan dan kelayakan sapi di 7.000 rumah pemotongan hewan.
Satu petugas yang memeriksa sapi rata-rata bertugas di 20 tempat pemotongan hewan. Selain itu, pemerintah daerah memberikan pelatihan kepada takmir masjid yang memotong sapi. "Daging harus dipastikan sehat dan aman," ucap Sutarno.
SHINTA MAHARANI