Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dapat PMN, Ini Alasan WIKA Terbitkan Saham Baru  

image-gnews
PT Wijaya Karya. recruitmentbumn.com
PT Wijaya Karya. recruitmentbumn.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana melakukan rights issue atau menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) sebanyak 4,03 miliar lembar saham. Lewat rights issue ini, WIKA menargetkan perolehan dana Rp 2,1 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Prabowo mengatakan rights issue dilakukan untuk menyeimbangkan porsi pemegang saham setelah WIKA mendapat PMN Rp 4 triliun. Penyertaan itu membuat porsi modal yang ditempatkan pemerintah di perseroan meningkat.

Menurut Bintang, bila perseroan tidak rights issue, porsi pemegang saham publik tergerus. Untuk menyeimbangkan PMN yang besarannya Rp 4 triliun, rights issue perseroan harus sekitar Rp 2,1 triliun.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Perusahaan Suradi. "Rights issue dilakukan agar pemegang saham minoritas tak semakin menjadi minoritas atas PMN yang diterima WIKA," ujarnya saat membacakan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di gedung WIKA, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Baca Juga: 20 BUMN Ini Akan Terima PMN Rp 44,38 Triliun

Dalam rapat itu, para pemegang saham WIKA sepakat melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham seri B dengan nilai Rp 100 per lembar. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan seusai pendaftaran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bintang mengatakan dana PMN dan rights issue akan dialokasikan untuk pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur. "Kami memiliki beberapa proyek infrastruktur, terutama yang menjadi penugasan pemerintah," ucapnya.

Namun, ucap Bintang, tidak semua proyek memakai dana PMN dan right issue. Untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, tidak akan memakai dana ini. "Kami perlu tegaskan, dana rights issue dan PMN tidak akan digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Privatisasi BUMN, WIKA Tawarkan Saham Rp 6,1 Triliun

Sebelumnya, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui usulan anggaran PMN dalam anggaran pendapatan belanja negara perubahan 2016 Rp 44,38 triliun bagi 20 BUMN. PMN tersebut terdiri atas PMN tunai Rp 28,25 triliun dan PMN non-tunai Rp 16,13 triliun.

Awalnya, Kementerian BUMN mengajukan pemberian PMN bagi 23 perusahaan pelat merah itu. Namun pengajuan PMN bagi tiga BUMN di antaranya ditolak komisi yang membidangi BUMN.

Ketiga perusahaan itu adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan usulan PMN Rp 1 triliun, PT Perusahaan Pelabuhan Indonesia III Rp 1 triliun, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 500 miliar.

Baca: Harga Rokok Naik, Ridwan Kamil: Hilangkan Reklame Rokok

Selain itu, Komisi VI memotong sebagian usulan pemberian PMN. "Yakni pemotongan PMN bagi PT Hutama Karya senilai Rp 1 triliun, dari Rp 3 triliun menjadi Rp 2 triliun," ujar Ketua Komisi VI Teguh Juwarno dalam rapat dengan Menteri Keuangan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | BAGUS PRASETIYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity


Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

12 Mei 2023

Terdakwa Wakil Ketua Dewan Direksi PT Wika Sumindo, Petrus Edy Susanto, seusai mengikuti sidang lanjutan secara daring dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. Saksi dihadirkan oleh jaksa penuntut umum KPK dalam tindak pidana korupsi merugikan keuangan negara sebesar Rp.156 miliar dari total nilai kontrak sebesar Rp.265 miliar terkait proyek multiyears peningkatan jalan lingkar Bukit Batu-Siak Kecil, di Kabupaten Bengkalis, Riau, pada 2013-2015. TEMPO/Imam Sukamto
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

PT Wijaya Karya memberikan koreksi terhadap pemberitaan yang menyebut Petrus Edy Susanto pernah jadi wakil ketua direksi.


Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.


Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.


Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital


Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.


Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir terbilang orang lama dalam dunia olahraga termasuk sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada 2006-2010. Selain memegang jabatan dalam organisasi, ia juga ikut berbisnis dalam dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat pada 2011. Menteri BUMN itu diketahui pernah membeli saham DC United, Amerika Serikat. Pada 2013, ia juga berhasil mengakuisisi klub kelas dunia, Inter Milan. Kini, ia berbisnis bersama klub Liga Inggris, Oxford United dan tim lokal Persis Solo. TEMPO/Tony Hartawan
Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.


Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Gedung BRI di Sudirman, Jakarta.
Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.


Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

7 Januari 2023

Gubernur Ridwan Kamil memberikan sambutan saat meresmikan Masjid Raya Al Jabbar di Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, 30 Desember 2022. Ribuan masyarakat menghadiri acara peresmian Masjid Raya Provinsi Jawa Barat yang dihadiri para walikota dan bupati termasuk para politikus dan organisasi masyarakat keagamaan. TEMPO/Prima Mulia
Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

Masjid Raya Al Jabbar yang baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menelan anggaran Rp 1 triliun. Rencana pembangunannya sejak 2015.