TEMPO.CO, Simalungun - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas di Hotel Inna Prapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Rapat terbatas ini dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja untuk membahas upaya percepatan implementasi poros maritim.
"Sudah 2 tahun bicara poros maritim. Sampai saat ini ada yang jalan, tapi banyak yang belum," kata Jokowi di Simalungun. Menurut dia, posisi strategis Indonesia harus dikembangkan untuk menjadi pelabuhan.
Prioritas utama agar Indonesia menjadi poros maritim adalah pengembangan infrastruktur. Ini akan membuat konektivitas antarpulau terhubung. Secara khusus, Presiden ingin wilayah pantai yang berada di perairan Selat Malaka betul-betul berkembang.
Sebelumnya, memasuki hari kedua kunjungan kerja di Sumatera Utara, Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pengembangan Pelabuhan Sibolga di Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah. Presiden menyatakan pengembangan pelabuhan merupakan permintaan Wali Kota Sibolga.
"Dari kalkulasi Kemenhub, bisa dikembangkan mulai 24 ribu hingga menjadi 60 ribu," tutur Jokowi di Pelabuhan Sibolga. Di sisi lain, Pelabuhan Sibolga memerlukan pengembangan untuk memperkuat jalur transportasi laut di wilayah pantai barat Sumatera Utara, khususnya Sibolga-Nias.
ADITYA BUDIMAN