TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Amerika Serikat membalikkan kerugian awal menjadi berakhir sedikit lebih tinggi pada Rabu waktu setempat atau Kamis pagi, 18 Agustus 2016, WIB karena para investor mencerna risalah bank sentral Amerika, Federal Reserve, dari pertemuannya pada Juli lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 21,92 poin atau 0,12 persen menjadi 18.573,94. Indeks S&P 500 naik 4,07 poin atau 0,19 persen menjadi berakhir di level 2.182,22. Sedangkan indeks komposit Nasdaq naik tipis 1,55 poin atau 0,03 persen menjadi 5.228,66.
Menurut risalah yang dirilis sore hari, beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve memperkirakan kenaikan suku bunga Amerika akan segera dibutuhkan, meskipun ada kesepakatan umum bahwa lebih banyak data yang dibutuhkan sebelum mengambil langkah tersebut.
"Informasi tinjauan untuk pertemuan 26-27 Juli menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja secara umum meningkat pada Juni dan pertumbuhan produk domestik bruto riil moderat pada kuartal kedua," kata risalah.
Presiden Fed New York William Dudley, anggota voting dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), pada Selasa lalu menuturkan kenaikan suku bunga secepatnya pada September adalah "mungkin".
Presiden The Fed Atlanta Dennis Lockhart pada Selasa lalu juga mengatakan mungkin ada satu atau dua kenaikan suku bunga pada tahun ini.
"Pada keseimbangan para pedagang melihat penurunan risiko kenaikan suku bunga (setelah rilis risalah), terutama dibandingkan dengan kemarin ketika Dudley memperingatkan kemungkinan pasar terlalu rendah. Sejumlah pejabat di The Fed ingin menaikkan. Ada terlalu banyak potensi jebakan untuk membawa mayoritas pada September," kata Chris Low, Kepala Ekonomi FTN Financial.
Dalam berita perusahaan, saham target jatuh 6,43 persen menjadi US$ 70,63 pada Rabu setelah peretail Amerika menurunkan target laba untuk setahun penuh.
ANTARA