TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memaparkan proyek-proyek infrastruktur yang tengah dan akan dikerjakan pemerintah. Di hadapan anggota MPR, DPR, dan DPD RI, Presiden mengatakan tahun ini merupakan tahun percepatan pembangunan. Fokusnya menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
"Ada tiga langkah, yaitu pembangunan infrastruktur, penyiapan sumber daya manusia, dan deregulasi, debirokratisasi," kata Presiden di gedung MPR, Jakarta, 16 Agustus 2016.
Presiden menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, sejumlah proyek infrastruktur tengah berjalan, di antaranya percepatan pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 km, dan jembatan sepanjang 16.246 meter. Pada 2016, Jokowi melanjutkan, target pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 meter bisa dituntaskan. "Selain itu, sedang dibangun mass rapid transportation (MRT), light rail train (LRT), serta commuter line," ujarnya.
Pada sektor laut, pemerintah menyatakan sedang membangun 41 pelabuhan dan menyiapkan 47 pelabuhan non-komersial. Tujuannya untuk mendukung jalur tol laut. Jokowi menargetkan, pada 2019, sudah dibangun seratus pelabuhan. "Kami sudah siapkan tiga kapal pada 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada 2016," tuturnya.
Tak lupa, pada sektor penerbangan, pemerintah tengah mengembangkan sembilan bandar udara. Enam di antaranya telah resmi dibuka pada 2016. Mengatasi persoalan padatnya jalur penerbangan di wilayah utara Pulau Jawa, Jokowi melanjutkan, pemerintah berencana membuka jalur selatan.
Proyek infrastruktur lain yang menjadi perhatian ialah penyelesaian fasilitas perairan, seperti waduk. Tahun ini, Jokowi menyebutkan, ada 22 waduk yang sedang dibangun.
ADITYA BUDIMAN