Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produksi Minyak AS & Arab Saudi Naik, Harga Anjlok ke US$40

image-gnews
Tempo/Aris Andrianto
Tempo/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah tertekan akibat peningkatan produksi dua produsen terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat dan Arab Saudi. Minyak WTI diprediksi kembali menurun menuju US$40 per barel dalam waktu dekat.

Pada perdagangan Kamis (11 Agustus 2016) pukul 16:07 WIB harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2016 turun 0,3 poin atau 0,72% menuju US$41,41 per barel. Dalam waktu yang sama, harga minyak Brent kontrak Oktober 2016 merosot 0,26 poin atau 0,59% menjadi US$43,79 per barel.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, menuturkan harga minyak tertekan karena pemerintah AS meningkatkan proyeksi produksi. Sentimen ini semakin membebani pasar yang masih mengalami surplus.

Data U.S. Energy Information Administration (EIA) yang dirilis Rabu (10 Agustus 2016 waktu setempat, menunjukkan minyak mentah AS per Jumat (5 Agustus 2016) meningkat 1,05 juta barel atau 0,2% menuju 523,601 juta barel dari pekan sebelumnya. Artinya, dalam empat minggu berturut-turut, persediaan minyak bertumbuh.

Berbanding terbalik, tingkat produksi mingguan AS turun 15.000 barel per hari menjadi 8,445 juta barel per hari. EIA memperkirakan penyedotan minyak mentah Paman Sam pada 2016 turun 7,42% menjadi 8,73 juta barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya.

Lukman memaparkan, tekanan yang membuat aksi jual semakin besar sejak Rabu dengan adanya berita tentang Arab Saudi yang menggenjot produksi. Bulan lalu, Arab menghasilkan 10,67 juta barel per hari demi memenuhi meningkatnya kebutuhan pada musim panas.

Berdasarkan laporan bulanan OPEC periode Agustus 2016, tingkat produksi Arab Saudi menunjukkan tren kenaikan. Terkini, level penambangan produsen utama organisasi itu pada kuartal I/2016 sebesar 10,23 juta barel per hari, dan kuartal II/2016 sejumlah 10,36 juta barel per hari.

Meskipun berulang kali menyuarakan akan melakukan pembatasan suplai, level produksi OPEC tetap bertumbuh. Pada kuartal I/2016, empat belas anggota organisasi menghasilkan 32,5 juta barel per hari, dan kuartal II/2016 sejumlah 32,77 juta barel per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat output Juli juga meningkat menjadi 33,1 juta barel per hari. Selain Arab, pertumbuhan produksi terutama disumbang oleh Irak. Pada kuartal IV/2015, negeri tersebut memproduksi 4,23 juta barel per hari, dan pada Juli menggenjot hingga 4,32 juta barel per hari.

Menjelang gelaran International Energy Forum di Aljazair yang berlangsung 26-28 September 2016, Mohammed Al Sada, Menteri Energi Qatar sekaligus Presiden OPEC mengatakan organisasinya akan membahas upaya menstabilkan pasar minyak mentah.

Dia menyebutkan permintaan yang lebih tinggi sepanjang semester II/2016 turut membawa pasar ke arah keseimbangan baru. Al Sada pun meyakini penurunan harga minyak baru-baru ini merupakan volatilitas yang sementara.

"Walaupun sebagian anggota OPEC telah mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan pembekuan level produksi, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh untuk menghentikan tren bearish," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (11/8).

Pasalnya sudah berkali-kali organisasi mewacanakan pembatasan suplai, tetapi tidak kunjung terealisasi. Oleh karena itu, harga minyak diprediksi masih bearish di tengah kombinasi buruknya faktor fundamental dan selera investor yang berkurang. Harga minyak WTI dapat menurun kembali menuju posisi US$40 per barel.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

6 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

6 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

7 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

7 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?