TEMPO.CO, Jakarta - Terhitung mulai 30 Agustus 2016 Gerbang Tol (GT) Senayan khusus melayani transaksi nontunai (e-Toll). Layanan ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam kegiatan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNTT).
Menurut AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru, GT Senayan yang semula terdiri atas tiga gardu (2 reguler dan 1 GTO) dan dapat melayani transaksi pembayaran tol tunai dan nontunai akan menjadi 3 GTO yang hanya melayani transaksi e-Toll untuk kendaraan kecil. Gerbang di Senayan itu juga tidak lagi melayani transaksi tunai dan kendaraan non-golongan I (kendaraan besar).
Bagi pengguna jalan tol dengan transaksi tunai, Dwimawan menuturkan, dapat melalui GT Slipi 1 sebagai alternatif. "Pengoperasian GTO skala penuh di GT Senayan dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan transaksi pembayaran tol, mempercepat transaksi, dan mengurangi antrean di gerbang," katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya hari ini, 11 Agustus 2016.
Baca: Lewat Jalan Tol Gunakan Kartu E-Toll, Ini Saldo Minimalnya
Jasa Marga Cabang Cawang-Tomang Cengkareng (CTC) telah melakukan sosialisasi penerapan GTO di GT Senayan menggunakan spanduk sejak 4 Agustus 2016 dan variable message sign (VMS) sejak 11 Agustus 2016. Pemberitahuan kepada pengguna jalan tol juga dilakukan melalui pengeras suara.
Dwimawan menerangkan, hingga Juni tahun ini rata-rata kendaraan yang melintasi Ruas Jalan Tol Dalam Kota dan Prof Dr Soedijatmo sebanyak 802.371 kendaraan per hari dan 260.720 di antaranya menggunakan transaksi e-Toll.
Di ruas Jalan Tol Dalam Kota penggunaan kartu pembayaran elektronik mencapai 32,45 persen dan untuk ruas Jalan Tol Prof Dr Soedijatmo sebesar 32,61 persen. Namun, khusus untuk Jalan Tol Dalam Kota baru bisa menerima pembayaran e-Toll Bank Mandiri.