TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi pada perdagangan hari ini, Rabu, 10 Agustus 2016. Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan saham dari sektor konsumsi dan yang diuntungkan dengan adanya ekspektasi penurunan bunga berpeluang menguat.
"IHSG akan bergerak dengan support di posisi 5.430 dan resisten di level 5.470, berpeluang menguat terbatas," ucap David dalam pesan tertulisnya, Rabu, 10 Agustus 2016.
Pada perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi setelah tiga hari bergerak di teritori positif akibat aksi ambil untung pemodal. IHSG ditutup di posisi 5.440,293, terkoreksi 18,686 poin atau 0,3 persen. Koreksi terutama melanda saham sektor aneka industri, rokok, dan infrastruktur. Sedangkan aksi beli selektif mendominasi saham sektor semen, properti, dan tambang.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 7 triliun dan pembelian bersih asing mencapai Rp 967 miliar. Namun koreksi IHSG kemarin tidak sejalan dengan tren bursa saham Asia yang umumnya bergerak di teritori positif, menyusul langkah sejumlah bank sentral di kawasan Asia yang melakukan kebijakan stimulus.
Sedangkan bursa global tadi malam tutup di teritori positif. Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa menguat 1,55 persen di level 3.029,18, terutama ditopang saham produsen otomotif Jerman yang mencatatkan laba di atas ekspektasi.
Penguatan ini berimbas pada Wall Street. Indeks saham utama DJIA dan S&P masing-masing menguat tipis 0,02 persen dan 0,04 persen di posisi 18.533,05 dan 2.181,74. Di sisi lain, harga minyak mentah tadi malam terkoreksi 0,63 persen di angka US$ 42,75 per barel. Pasar Wall Street bergerak konsolidasi dalam volume yang terbatas. Saham pertambangan dan manufaktur menjadi penopang kenaikan indeks.
DESTRIANITA