TEMPO.CO, Jakarta - Dalam penutupan perdagangan akhir pekan, indeks harga saham gabungan berada di area 5.400. Rilis data pertumbuhan ekonomi (GDP) triwulan kedua (QII) memberi ekspektasi positif terhadap laju indeks saham.
Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada, dana inflow asing yang kian bertambah membuat IHSG berpeluang melampaui resistan dan terus mencari level tertingginya.
"Meski peluang kenaikan kami nilai masih ada seiring dengan adanya sentimen positif, tetap diwaspadai potensi perubahan yang umumnya terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya," kata Reza dalam pesan tertulis, Senin, 8 Agustus 2016.
Dalam perdagangan hari ini, NH Korindo memperkirakan IHSG akan berada dalam level support 5.360-5.399 dan resistan 5.435-5.458.
Dengan dirilisnya pertumbuhan GDP Indonesia pada QII yang tumbuh 5,18 persen (vs 4,92 persen) dalam periode yang sama tahun lalu di atas estimasi, itu mampu mengantarkan IHSG di area 5.400-an pada akhir pekan. Penguatan ini sekaligus memberi harapan kepada para pelaku pasar untuk terus melakukan aksi beli seiring dengan laju IHSG yang kian bertenaga.
“Penilaian sementara kami, dengan dana asing yang masuk hingga Rp 30 triliun di tahun ini, IHSG semakin percaya diri terus berada di zona hijau dalam jangka menengah,” kata Reza.
Selain sentimen dari dalam negeri, sentimen global berasal dari Inggris, setelah Bank of England (BoE) memangkas suku bunga sebesar 25 bps di level 0,25 persen. Hal ini mendorong penguatan di bursa saham global yang berimbas pada pergerakan bursa saham Asia.
Sepanjang pergerakan, IHSG menguat diiringi laju rupiah yang menguat, sementara asing mencatatkan nett buy. Asing tercatat kembali melakukan aksi beli (dari nett buy Rp 1.03 triliun menjadi nett buy Rp 1.47 triliun).
DESTRIANITA