TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Pangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengalami penurunan untuk kali pertama dalam setengah tahun terakhir pada Juli. Menurut FAO, hal ini disebabkan oleh penurunan harga biji-bijian dan sereal, Jumat, 5 Agustus 2016.
Penurunan dalam indeks keseluruhan moderat hanya 0,8 persen. Namun itu membalikkan tren kenaikan harga selama lima bulan, yang hampir menghapus setengah penguatan dari periode penurunan harga hampir dua tahun sebelumnya.
Biji-bijian dan sereal, komponen terbesar dalam indeks, tergelincir 5,6 persen karena kondisi-kondisi cuaca yang baik di wilayah pertumbuhan gandum di Amerika Serikat. Penurunan ini terjadi terlepas dari naiknya harga beras.
Harga minyak dan lemak juga turun 2,8 persen. Namun semua sektor lain mengalami kenaikan harga, dengan harga susu naik 3,2 persen, perdagangan daging 1,3 persen lebih tinggi, dan harga gula melompat 1,0 persen.
FAO mengatakan, dengan tidak adanya perubahan mendasar di pasar, hal itu memungkinkan penurunan indeks pada Juli berumur pendek.
Indeks FAO berikutnya, yang didasarkan pada sekeranjang 55 barang dan 73 kutipan harga dalam lima kelompok komoditas pangan utama, akan dirilis pada 8 September.
ANTARA