TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak membalikkan keuntungan awal menjadi berakhir lebih rendah pada Selasa atau Rabu pagi WIB, dengan harga minyak Amerika Serikat menetap di bawah US$ 40 per barel untuk pertama kalinya sejak April.
Kekhawatiran akan kelebihan pasokan, permintaan yang rendah, dan ekspektasi peningkatan produksi global yang terus menekan pasar telah membuat harga minyak jatuh sejak Juni lalu.
Berdasarkan patokan Amerika Serikat, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot US$ 0,55 menjadi US$ 39,51 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun US$ 0,34 menjadi US$ 41,80 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak Amerika semula naik lebih dari 2 persen pada awal perdagangan Selasa karena indeks dolar Amerika mencapai tingkat terendah dalam beberapa minggu. Tapi kemudian harga minyak itu meluncur ke wilayah merah akibat berlanjutnya kekhawatiran soal membanjirnya pasokan global.
Para pedagang memperkirakan Badan Informasi Energi Amerika (EIA) pada Rabu melaporkan bahwa persediaan minyak mentah Amerika turun 1,4 juta barel selama pekan lalu setelah meningkat secara mengejutkan pada minggu sebelumnya. Demikian menurut Reuters, Selasa, 2 Agustus 2016.
Namun stok minyak mentah Amerika akan tetap pada tingkat tertinggi dalam setidaknya dua dekade, demikian dilaporkan Xinhua.
ANTARA