TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Luhut mengatakan rapat tersebut membahas instruksi Presiden Joko Widodo untuk kementerian yang ada di bawah koordinasi kementeriannya.
“Tadi kami rapat. Sebenarnya saya menyampaikan keinginan-keinginan Presiden yang perlu segera diproses di empat kementerian,” kata Luhut di kantornya, Selasa, 2 Agustus 2016. “Presiden mau, dalam poros maritim ini, investasi-investasi dilakukan cepat, mudah, dan tidak terlalu banyak birokrasi,” tutur Luhut.
Luhut menyebut agenda yang dibahas bersama Menteri Perhubungan di antaranya soal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta bandara. Selain itu, Luhut mengatakan Presiden Jokowi berpesan proses kerja sama untuk bidang perikanan dipercepat.
Sementara itu, agenda yang dibahas bersama Menteri Energi adalah Blok Masela, pencapaian daya listrik sebesar 3.000 megawatt, blok Mahakam, blok Natuna, dan Indonesia Deepwater Development. Luhut menambahkan, hal yang dibicarakan dengan Menteri Pariwisata meliputi tiga tujuan wisata, yaitu Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut menegaskan, kementerian yang berada di bawah Kemenko Kemaritiman harus bekerja cepat, transparan, dan efisien. “Efisiensi menjadi kata kunci. Kami bersama-sama membuat lebih efisien lagi di bidang kami masing-masing di Kemenko Kemaritiman ini,” tutur Luhut.
Luhut, Budi, dan Arcandra merupakan orang-orang yang baru dipercaya Presiden Jokowi menjabat di pos masing-masing setelah reshuffle kabinet, Rabu, 27 Juli 2016. Luhut menggantikan Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Budi Karya menggantikan Ignasius Jonan di pos Menteri Perhubungan, dan Arcandra Tahar dipercaya memimpin Kementerian Energi menggantikan Sudirman Said.
ARDITO RAMADHAN