TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) Edward Sirait berdalih penyebab penundaan penerbangan maskapai dari Jakarta sejak semalam pada awalnya karena masalah operasional. Masalah tersebut yang akhirnya mengharuskan adanya penggantian kru.
"Saat melakukan penggantian kru, kami terkena limitasi jam operasional bandara tujuan, sehingga kami harus menunda penerbangan sampai pagi hari ini," kata Edward ketika dihubungi, Senin, 1 Agustus 2016.
Pernyataan tersebut menanggapi lima penerbangan Lion dari Jakarta yang tertunda sejak semalam. Penundaan hingga lebih dari empat jam tanpa kejelasan itu terjadi pada Ahad malam. Lima penerbangan tersebut adalah JT 650 dengan rute Cengkareng-Lombok, JT 630 Cengkareng-Bengkulu, JT 590 Cengkareng-Surabaya, JT 582 Cengkareng-Surabaya, dan JT 526 Cengkareng-Banjarmasin.
Akibat delay berkepanjangan itu, ratusan penumpang Lion Air memblokir eskalator Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta pada Ahad, 31 Juli 2016. Selain karena kesal atas penundaan penerbangan, penumpang juga tak kunjung mendapat kejelasan dari Lion Air.
Maskapai Lion Air pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. “Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang penumpang kami alami,” tutur Edward. “Dan kami akan berusaha agar penerbangan hari ini berjalan normal.” Lion Air pun mengklaim telah memberikan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku kepada para penumpang yang terdampak keterlambatan jadwal tersebut.
Manajer Humas PT Angkasa Pura II Chaerul Anwar membenarkan kabar pemblokiran eskalator tersebut. "Iya, mereka meminta kejelasan dari Lion Air soal keberangkatan mereka," ucap Chaerul saat dikonfirmasi.
INGE KLARA SAFITRI