TEMPO.CO, Tuban - Sekretaris Pemerintah Kabupaten Tuban Budi Wiyana berharap pendirian kilang minyak kerja sama antara Rosneft-Pertamina di Tuban mampu menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja. Proses pendirian perusahaan minyak asal Rusia ini tengah dipersiapkan, mulai soal dokumentasi kerja sama hingga penyiapan lahan.
Budi menuturkan perkiraan serapan 40 ribu tenaga kerja itu karena pendirian kilang minyak butuh lahan besar dan tenaga kerja banyak. "Mulai dari tenaga operasional lapangan, bangunan fisik hingga tenaga ahli,” ujar Budi, Jumat, 29 Juli 2016.
Namun, ujar Budi, tahap pengerjaan kilang minyak itu masih di pemerintah pusat, utamanya soal penyelesaian bentuk kerja sama dan dokumentasi kelengkapan izinnya.
Budi berharap kebutuhan tenaga kerja sejak proses pengerjaan proyek fisik hingga setelah beroperasi bisa dicukupi oleh warga setempat. Dengan demikian, puluhan ribu tenaga kerja lokal dapat terserap. “Tim Pemerintah Tuban tentu sudah mengerti,” ujar Budi.
Tuban telah menyediakan lahan seluas 389 hektare di Wadug dan Mentoso, Kecamatan Jenu. Lahan di bibir pantai utara tersebut sebagian besar milik PT Pertamina. Lokasinya juga tak jauh dari kompleks kilang minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Desa Remen, Kecamatan Jenu.
Pada tahap awal Pertamina-Rosneft telah meneken nota kesepahaman pada 26 Mei 2016, disusul penentuan studi kelayakan dan keperluan biayanya. Proyeksi pembangunan fisik kilang minyak itu sedianya dimulai awal 2018. Namun Presiden Joko Widodo minta dipercepat pada akhir 2017.
Dalam rilis yang diterima Tempo, total investasi yang disiapkan Rosneft mencapai US$ 13 miliar. Sedangkan kapasitas produksi minyaknya sebanyak 320 ribu barel per hari. Perusahaan minyak terbesar Rusia tersebut juga berkomitmen agar Pertamina ikut serta dalam penambangan minyak di Rusia. Tujuannya untuk dibawa ke Indonesia sebagai cadangan minyak nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan kedua negara sudah melakukan pembicaraan mendalam. "Rosneft berkomitmen Pertamina bisa berpartisipasi di ladang-ladang minyak di Rusia," tuturnya.
SUJATMIKO