TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kamis malam, 28 Juli 2016, mendatangi kantor Kementerian Koordinator Perekonomian untuk menghadiri rapat persiapan koordinasi nasional (rakornas) tim pengendali inflasi. Nantinya rakornas yang akan digelar pada 4 Agustus 2016 itu akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Agar semua unsur, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI, bisa berkoordinasi menjaga inflasi," kata Agus di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.
Menurut Agus, rakor tersebut memberi dampak positif terhadap pengendalian inflasi. "Arahan dan keputusan yang diambil tahun lalu banyak sekali yang sudah ditindaklanjuti sehingga inflasi tahun lalu bisa terjaga di 3,3 persen.”
Dalam rakor tahun lalu, BI dan pemerintah menyepakati enam langkah strategis untuk menjaga inflasi. Langkah tersebut adalah mengimplementasikan arah (roadmap) pengendalian inflasi sebagai acuan program Tim Pengendali Inflasi dan Tim Pengendali Inflasi Daerah.
Selain itu, mengaktifkan sekretariat pengendalian inflasi yang berkedudukan di Kementerian Koordinator Perekonomian. Tujuannya mempermudah koordinasi pusat dan daerah yang membutuhkan dukungan pemerintah pusat. KPPU dan penegak hukum turut dilibatkan untuk mengatasi permasalahan struktur pasar komoditas pangan.
Langkah lain ialah menyelenggarakan Rakornas VII TPID 2016 pada Agustus 2016, melakukan usaha tambahan dalam pengendalian inflasi komoditas pangan, dan memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi.
Sejak Januari hingga Juni 2016, inflasi tercatat berada di kisaran 1 persen. Agus berharap inflasi bisa terjaga hingga akhir tahun. Ia optimistis inflasi akan berada di kisaran empat plus minus satu.
Menurut Agus, tekanan harga pangan akibat La Nina bisa mempengaruhi inflasi. Selain itu, rencana penyesuaian listrik 900 VA perlu diwaspadai terkait dengan laju inflasi.
VINDRY FLORENTIN