Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produksi Perikanan Naik Hingga 400.000 Ton

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan perairan Natuna, Kepulauan Riau bakal mengerek produksi perikanan tangkap di wilayah itu dari 47.000 ton menjadi 400.000 ton per tahun setelah 2017.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, pengembangan perikanan di Natuna membutuhkan waktu 2 tahun. Potensi produksi perikanan hingga 400.000 ton per tahun itu setara dengan Rp5 triliun dengan asumsi rerata harga ikan US$1 per kg.

Potensi peningkatan produksi perikanan hingga 400.000 ton tersebut dengan cara menaikkan pemanfaatan potensi per ikanan di Natuna. Saat ini, potensi per ikanan di Natuna baru dimanfaatkan sekitar 9,3%.

Melalui berbagai cara pengembangan Natuna, pemanfaatan potensi perikanan di wilayah itu akan dinaikkan dari 9,3% men jadi 40% dari stok ikan lestari di wilayah pengelolaan perikanan RI (WPP RI) 711 itu sebanyak 1,14 juta ton.

Pemanfaatan 40% itu merupakan perhitungan maximum sustainable yield (MSY) WPP 711 berdasarkan standardisasi Fishing Power Index.

Berbagai potensi tersebut antara lain mencakup ikan pelagis besar dan kecil, ikan demersal, ikan karang, udang penaeid, lobster, dan cumi-cumi.

Sementara itu, komoditas unggulan berupa tongkol, kakap, dan kakap merah. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, berbagai intervensi akan dilakukan dengan anggaran Rp300 miliar hingga akhir tahun depan.

Sentra perikanan terpadu akan dibangun dengan memadukan tempat pelelangan ikan (TPI) menyaingi Tsukiji Fish Market di Jepang, penyediaan gudang berpendingin atau cold storage berkapasitas 3.000 ton dan 200 ton, pembangunan pelabuhan perikanan Selat Lampa, dan instalasi karantina ikan.

Pangkalan pendaratan ikan yang ter sebar di Jakarta, Pontianak, Belawan, dan Batam, dirancang bergeser ke sentra perikanan terpadu di Natuna yang diproyeksi menjadi pusat perikanan terbesar di Asia.

“Kami perhitungkan 400.000 ton per tahun perikanan tangkap. Dikalikan US$1 saja , berarti ni lai ekonominya US$400 juta,” katanya saat konferensi pers, Selasa (26 Juli 2016).

Intervensi lain yang akan dilakukan oleh KKP adalah bantuan 200 kapal un tuk nelayan di Natuna berukuran 5—10 gros ton (GT) masing-masing 100 unit, alat tangkap 200 unit, dan asuransi untuk 4.000 nelayan setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar sebelumnya mengatakan, bantuan kapal kecil dianggap sesuai dengan ke butuhan dan kapasitas nelayan Natuna yang umumnya merupakan tipe nelayan pesisir.

Pada saat yang sama, KKP akan memo bi lisasi 400 kapal ekscantrang di atas 30 GT dari pantai utara Jawa secara berta hap, yakni 300 kapal tahun ini dan 100 kapal pada tahun depan.

Kapal bantuan dan kapal ekscantrang pantai utara (Pantura) Jawa itu di luar 915 kapal di atas 30 GT yang telah mengantongi surat izin penangkapan ikan (SIPI) dari KKP dan 2.000 kapal di bawah 30 GT yang mendapat izin lokal.

BATAS WILAYAH

Susi mengestimasi, jika satu kapal pindah an dari Pantura itu memuat 15 anak buah kapal, maka akan ada hampir 5.000 ne la yan yang singgah ke Natuna setiap bulan.

KKP akan membangun rumah an don untuk menampung nelayan singgah tersebut. Untuk mencegah konflik dengan nela yan setempat, pemerintah menetapkan ba tas wilayah tangkapan, yakni di atas 12 mil untuk nelayan Pantura. Wilayah sepanjang 12 mil dari pesisir adalah kavling bagi nelayan Natuna.

“Jadi, di atas 12 mil tidak boleh bentrok. Itu punya Indonesia, semua orang boleh tangkap,” ujar Susi.

Tidak hanya perikanan tangkap, budidaya kerapu dan rumput laut akan dikembangkan di Natuna, dengan ka pasi tas masing-masing 240 ton dan 17 ton. Anggaran yang disiapkan untuk perikanan budi daya itu Rp30 miliar.

"Rumput laut dikembangkan di Pu lau Tiga, sedangkan kerapu di Pu lau Sedanau," kata Dirjen Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

6 jam lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

11 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

29 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

30 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

30 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

31 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

31 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

44 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

52 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

59 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.