Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Bangun Pembangkit Listrik dari Gula di Maluku

image-gnews
Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Adhitya Hendra
Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Adhitya Hendra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan India, Madhucon Sugar and Power Industries Ltd bakal berinvestasi US$150 juta di Provinsi Maluku. Perusahaan berencana membuka pabrik gula, etanol, dan membangun power plant 25 megawatt (MW) di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku.

Nama Krishnaiah, Direktur Utama Madhucon Sugar and Power Industries Ltd mengatakan investasi untuk membangun pabrik gula tidak lepas dari upaya pemerintah yang telah menetapkan beberapa daerah sebagai lokasi potensial untuk pabrik gula.

"Pemerintah sangat mendukung dan salah satu lokasinya nanti di Saumlaki," ujarnya di Ambon, Selasa (26 Juli 2016).

Baca juga: Cerita Luhut & Kisah Salah Tebak Sepatu Cibaduyut Jokowi

Krishnaiah mengklaim perseroan telah memiliki pengalaman panjang dalam memproduksi gula, etanol, yang terintegrasi dengan pembangkit listrik . Untuk di Saumlaki, perseroan berencana membangun pabrik dalam dua fase, masing-masing pabrik lengkap dengan pembangkit listrik sebesar 25 MW.

Menurutnya, realisasi investasi dapat segera dilakukan setelah mengantongi izin prinsip dan perizinan lainnya. Selaku investor, Madhucon berharap kinerja perizinan satu pintu lebih optimal untuk memudahkan semua proses perizinan baik di tingkat daerah ataupun pusat.

Krishnaiah menambahkan proses pembangunan pabrik mulai dari persiapan lahan untuk tanaman tebu, membangun pabrik, hingga mulai beroperasi direncanakan selama 36 bulan (3 tahun). Setelah beroperasi, gula akan dipasarkan di daerah Maluku, Sulawesi Utara, dan Papua sementara listrik akan dijual kepada PLN.

"Kami harapkan bisa menjual ke PLN karena konsumsi untuk pabrik kami hanya sekitar 5MW, sehingga 20MW bisa dijual ke PLN," tambahnya.

Syukur Iwantoro, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, menuturkan pemerintah akan membantu mendampingi investor untuk mengurus perizinan. Kementerian Pertanian akan membantu investor jika mengurus perizinan di pusat, sementara Gubernur akan membantu untuk perizinan pada level daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami akan mendampingi dan membantu semua perizinan baik di BKPM ataupun di daerah,” tegasnya.

Said Assagaff, Gubernur Maluku, mengatakan pemerintah telah menyiapkan lahan sesuai dengan kebutuhan investor yakni 30.000 ha. Lahan itu merupakan hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK) seluas 20.000 ha dan lahan areal penggunaan lain (APL) atau milik masyarakat. "Sehingga nanti intinya 20.000 ha dan plasmanya 10.000 ha," jelasnya.

Said menuturkan lahan yang disediakan sangat sesuai untuk tebu karena telah dilakukan penelitian. Hingga sejauh ini, jelasnya, banyak investor telah menyatakan minat tetapi Madhucon memberikan output lebih berupa pembangkit listrik.

Menurutnya, kebutuhan listrik di Maluku akan terus meningkat, apalagi jika pemerintah mulai menggarap Blok Masela yang diproyeksi menyerap hampir 600.000 tenaga kerja.

Kota Ambon dengan sekitar 300.000 penduduk saat ini mengkonsumsi listrik sebesar 60 MW, sehingga kehadiran pembangkit listrik baru sangat penting untuk menyokong pertumbuhan ekonomi Maluku ke depan. “Kami akan membangun banyak cold storage di sana dan itu membutuhkan banyak listrik," tambahnya.

Said menuturkan kehadiran investasi di Saumlaki akan membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Saat ini, Kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan sebanyak 27%. "Sehingga saya minta pemerintah kabupaten untuk serius mendampingi investor yang serius mau masuk ke Saumlaki," ucapnya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir. Doc. Oxford United.
Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.


Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Seorang karyawan menata produk gula di rak penyimpanan sembako di platform penjualan iPangananDotCom di gudang Perum Bulog di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog memanfaatkan pasar daring melalui platform iPangananDotCom untuk meningkatkan pemasaran dan memperluas jangkauan produk pangan komersial ke setiap lapisan masyarakat yang telah hadir di 11 kota besar meliputi Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Medan, dan Makassar yang beromset sebulannya senilai Rp700 juta dan Rp8 miliar per tahunnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.


Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Dua pekerja menata gula Maniskita yang telah dikemas di Rumah Kemasan Gula di Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022. Perum Bulog mampu memproduksi 10 hingga 13 ton gula per harinya melalui Rumah Kemasan Gula yang dipasarkan di pasar tradisional bahkan di ritel modern dengan dijual dengan harga Rp12.600 hingga Rp12.800 per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.


Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Ilustrasi gula pasir. shutterstock.com
Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.


Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

11 April 2020

Pedagang menimbang gula pasir eceran di Pasar Senen, Jakarta, Seni, 16 Maret 2020. Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan kembali menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk 550 ribu ton gula. Langkah impor dilakukan, karena menurut Suhanto, harga gula di pasar masih terbilang cukup tinggi yakni sekitar Rp 20 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

Mendag Agus Suparmanto bersama Satgas Pangan dan Komisi VI DPR secara intensif mengawasi industri gula.


Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

13 Februari 2020

Petugas mengoperasikan mesin traktor untuk menarik lori tebu di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, 27 Juni 2016. Pabrik ini ditargetkan mampu memproses 3,5 juta kuintal tebu pada tahun ini. TEMPO/Ahmad Rafiq
Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula tahun ini turun 10 persen dibandingkan 2019.


Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

9 September 2019

(Ki-ka) Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hedriadi, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan, Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian Kuntoro Boga saat konferensi pers di Dewan Pers,Jakarta, Senin, 9 September 2019. TEMPO/EKO WAHYUDI
Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

Laporan investigasi Majalah Tempo edisi 9-15 September 2019 bertajuk "Gula-Gula Dua Saudara" dinilai menyudutkan Kementerian Pertanian.


Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

6 Agustus 2019

Dua dari lima tersangka dihadirkan dalam konferensi pers kasus penyalahgunaan distribusi gula kristal rafinasi ke konsumen akhir sebagai gula kristal putih di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2019. Dari kasus tersebut polisi menangkap lima tersangka dan mengamankan barang bukti berupa 600 karung gula seberat 30 ton dari dua lokasi di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita mengancam akan mencabut izin perusahaan yang menyalahgunakan produksi gula rafinasi dengan dijual bebas ke pasar


Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).


APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

29 Juni 2019

Ratusan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (14/12). Mereka menuntut pemerintah menindak tegas pelaku perembesan gula rafinasi di pasar umum yang menyebabkan harga gula jatuh. TEMPO/Aditia Noviansyah
APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

APTRI meminta Presiden Jokowi pilih menteri yang memahami petani tebu karena saat ini industri gula sudah kritis.