TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI–ICMA) Pandu P. Sjahrir menilai sebaiknya badan usaha milik negara menjadi perusahaan terbuka dengan masuk bursa. Menurut putra ekonom Sjahrir ini, perusahaan terbuka memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan tertutup.
“Perusahaan yang terbuka, performance-nya jauh lebih baik,” kata Pandu di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa, 26 Juli 2016.
Baca Juga:
Pandu mengatakan keterbukaan, transparansi, dan good and clean government (GCG) adalah kunci dari keberhasilan badan usaha milik negara. Ia mencontohkan, empat BUMN perbankan yang telah menjadi perusahaan go public membuat Indonesia dinilai paling maju dalam sektor perbankan. “Kenapa tidak kita lakukan ke BUMN-BUMN lain?” ujarnya.
Baca: Menteri Rini: Kajian Pembentukan Holding BUMN Sudah Selesai
Pandu menyebutkan ada beberapa BUMN yang terbuka lebar masuk bursa, yakni sektor infrastruktur, pembangkit listrik, serta minyak dan gas. “Pertamina dan PLN mungkin perusahaan yang paling besar di Asia, kenapa tidak di-listing-kan?”
Baca Juga:
Pandu menambahkan, BUMN yang masuk bursa saham jangan dinilai sebagai bentuk privatisasi, melainkan sebagai salah satu cara meningkatkan performa perusahaan. “Jangan dilihat kalau melakukan listing itu privatisasi besar.”
ARDITO RAMADHAN