TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., akan ambil bagian dari pembangunan proyek Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan perseroan akan mengambil porsi 25 persen saham dalam proyek tersebut. Sedangkan sisanya, 75 persen akan digarap oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
“Nilai investasinya Rp 7 triliun, Adhi ambil 25 persen, sisanya Jasa Marga. Ini lagi diproses,” kata Budi Harto di Kantor Kementerian BUMN, Senin, 25 Juli 2016.
Sedangkan untuk dokumen tender pembangunan tol sepanjang 50 kilometer itu, menurut Budi, telah diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Sudah dimasukin ke PU, tinggal dievaluasi,” kata dia.
Untuk merealisasikan porsi pembangunan itu, menurut Budi, akan menggunakan duit dari kas internal sebesar 30 persen atau sekitar Rp 600 miliar. Sedangkan sisanya, Budi telah melakukan pembicaraan kepada bank-bank pemerintah, seperti Bank Mandiri, BTN, dan BRI dengan kebutuhan sekitar Rp 2 triliun. “Teman-teman dari bank mendukung. Tapi belum ada keputusan,” kata dia.
Jika tender disetujui, pembangunan Tol Cisumdawu akan menjadi proyek pertama Adhi Karya dalam pembangunan jalan tol. Karena selama ini Adhi Karya bergerak dalam bidang konstruksi. Hingga Mei 2016, Adhi Karya sendiri telah memegang kontrak baru senilai Rp 5,3 triliun. Perolehan tersebut mengalami kenaikan 14,5 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun kontrak baru Adhi karya didominasi oleh sektor konstruksi sebanyak 89,8 persen. Sedangkan dalam bidang engineering procurement and construction (EPC) sebesar 6,4 persen dan sisanya disumbang oleh properti dan precast masing-masing 3,7 persen dan 0,1 persen.
DESTRIANITA