TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana merevitalisasi Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Muara Baru menjadi pasar ikan modern yang menyaingi Tsukiji Fish Market, pasar ikan terbesar di Jepang.
PPI nantinya akan dilengkapi dengan sistem perdagangan online yang memutakhirkan sistem jual-beli, mengembalikan fungsi PPI sebagai tempat pelelangan dengan harga terbuka, dan meningkatkan kenyamanan pedagang dan konsumen.
Direktur Usaha Pelabuhan dan Pengembangan Usaha Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Dendi Anggi Gumilang mengatakan perusahaannya sebagai operator PPI Muara Baru mendukung penuh rencana revitalisasi tersebut.
Bangunan PPI, dia mengatakan, selama ini menjadi pusat transaksi jual-beli hasil produksi nelayan yang melakukan bongkar-muat di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ).
Menurut dia, revitalisasi akan meningkatkan aktivitas dan transaksi pada kemudian hari. “Nantinya, perubahan mendasar yang akan terbentuk adalah sistem lelang dengan harga terbuka yang terkomputerisasi. Pedagang bisa melakukan bidding dan mengetahui harga lelang secara real time di layar monitor besar. Semua akan lebih modern,” kata Dendi dalam siaran pers, Jumat, 22 Juli 2016.
Revitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan itu akan menggunakan APBN. Saat ini terdapat lebih dari 900 pelaku usaha yang memanfaatkan fasilitas PPI, dari pedagang, usaha pengepakan ikan, hingga agen es.
BISNIS.COM