TEMPO.CO, Serang - Pemerintah Provinsi Banten akan menambah areal sawah baru seluas 61.038 hektare pada 2016. Sawah baru tersebut akan dicetak di enam wilayah, yakni Kabupaten Serang dengan luas tambah tanam padi 16.733 hektare, Kabupaten Pandeglang 22.319 hektare, Kabupaten Lebak 8.151 hektare, Kabupaten Tangerang 9.822 hektare, Kota Cilegon 115 hektare, dan Kota Serang 3.898 hektare.
“Kita memiliki potensi lahan tidur yang masih luas. Dengan meningkatkan dan menambah lahan, kita bisa mengoptimalkan pertanian di Banten. Minimal kita bisa memenuhi kebutuhan pangan untuk 11 juta penduduk Banten saja,” ujar Gubernur Banten Rano Karno, Rabu, 20 Juli 2016.
Menurut dia, pada 2015 luas sawah di Provinsi Banten mencapai 201.566 hektare, terdiri atas lahan sawah irigasi seluas 104.030 hektare atau 51,61 persen dan luas lahan sawah non-irigasi seluas 97.537 hektare atau 48,39 persen, serta lahan ladang (huma) seluas 76.660 hektare.
Rano menjelaskan, tahun ini pemerintah telah menetapkan sasaran produksi padi Banten sebesar 2,3 juta ton gabah kering. “Kondisi sektor pertanian di Banten masih memerlukan berbagai sentuhan perbaikan, terutama masalah aspek teknologi pertaniannya," kata Rano.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan capaian produksi padi tahun 2015 di wilayah Banten sebanyak 2.188.997 ton gabah kering giling (GKG) atau naik dibanding tahun 2014 yang menghasilkan 2.045.883 ton.
"Melalui upaya khusus yang dimulai sekitar Oktober 2014, peningkatan produksi padi pada 2015 di Banten sebesar tujuh persen. Ini melebihi rata-rata produksi nasional yang hanya 4,9 persen pada tahun yang sama," ujarnya.
Agus mengatakan peningkatan produksi padi tersebut karena berbagai upaya yang dilakukan, seperti peningkatan luas panen seluas 278 hektare dan peningkatan produktivitas sekitar 6,91 persen. “Yang jelas, pada tahun 2016, Banten diberi tugas oleh Kementerian Pertanian mencetak sawah baru seluas 61.038 hektare," katanya.
WASI’UL ULUM