TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta setiap provinsi memanfaatkan La Nina demi memenuhi target penambahan luas tanam padi 1,2 juta hektare tahun ini.
Menurut dia, periode La Nina yang datang pada Juli-September, sebagaimana diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tak boleh luput dari perhatian.
"Tahun ini tidak ada musim kering, khususnya Jawa. Ini hujan terus. Kita optimalkan, kita maksimalkan," ujarnya dalam Rakor Pangan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 14 Juli 2016.
Amran menuturkan, target tambah tanam itu sesungguhnya naik drastis dari realisasi tahun lalu yang hanya 400 ribu hektare.
Jika dioptimalkan, tutur dia, musim kemarau basah dapat mendongkrak produksi padi dan mengamankan stok selama masa paceklik Desember-Februari.
"Kalau ini kita capai, kami pastikan tidak ada bulan paceklik, tidak ada lagi cerita impor," ujar Amran.
Bersamaan dengan pemanfaatan La Nina, pemerintah memperbaiki irigasi dan menyalurkan bantuan sarana produksi. Kementerian Pertanian mengerahkan bantuan 100 ribu unit traktor tahun ini.
Data Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian menyebutkan, realisasi tambah tanam periode Oktober 2015-Maret 2016 mencapai 9,1 juta hektare, naik dari pencapaian periode sama sebelumnya, 8,4 juta hektare.
Amran menyampaikan, tambah tanam merupakan fokus Kementerian di bidang pangan tahun ini, selain penyerapan gabah.