TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan tingkat keterlambatan (delay) sudah berkurang pada musim mudik Lebaran tahun ini. Secara keseluruhan, tingkat ketepatan waktu pemberangkatan pesawat (on time performance) naik, tercatat mencapai 55 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan terdapat tidak lebih dari lima maskapai penerbangan yang delay lebih dari empat jam. “Yang pertama pasti sudah pada tahu. Ada Lion Air,” ujar Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Kementerian Perhubungan, Rabu, 13 Juni 2016.
Empat maskapai penerbangan lain, Prasetyo melanjutkan, adalah All Star Aviation, NAM Air, dan Travel Express. Namun sayang, ia tak merinci total jam delay masing-masing maskapai tersebut.
Menurut Prasetyo, salah satu penyebab delay adalah traffic angkutan udara pada Lebaran tahun ini memiliki kenaikan yang signifikan. Penerbangan domestik memiliki kenaikan 14 persen, sedangkan penerbangan internasional naik 15 persen.
Prasetyo menuturkan, tren kenaikan ini bahkan sudah terjadi sejak H-12 Lebaran. Saat itu kenaikan hampir 30 persen. Jumlah penumpang terus mengalami kenaikan hingga H-7 Lebaran yang mencapai 95 persen.
Adapun berdasarkan data PT Angkasa Pura II, maskapai penerbangan yang mengalami delay terbanyak adalah Garuda Indonesia. “Namun Garuda hanya delay 20-25 menit saja,” kata Prasetyo.
Dari awal Juli hingga Sabtu pekan lalu, terdapat 577 penerbangan delay dari 4.002 jadwal keberangkatan 13 maskapai untuk rute domestik. PT Angkasa Pura II menyebutkan, tiga maskapai yang mengalami delay terbanyak adalah Garuda Indonesia dengan 153 penerbangan, Sriwijaya Air dengan 127 penerbangan, dan Lion Air dengan 120 penerbangan.
BAGUS PRASETIYO