TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri Regional Sumatera II Palembang mencatat penyaluran kredit selama bulan Ramadan meningkat hingga 30 persen dibanding bulan sebelumnya seiring tingginya permintaan debitur, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Regional CEO Bank Mandiri Sumatera II Palembang, Riduan, mengatakan, selama Juni 2016, pihaknya mampu menyalurkan kredit baru senilai Rp 1,2 triliun di enam provinsi. "Kami tetap ekspansi kredit selama bulan puasa, yang mana sekitar 70 persen dari total kredit baru itu diserap oleh UMKM," katanya, Rabu, 13 Juli 2016.
Riduan berujar, perseroan merasakan betul geliat sektor UMKM selama Ramadan yang tecermin dari besarnya serapan pembiayaan.
Menurut dia, menjelang Lebaran UMKM banyak membutuhkan layanan pembiayaan dari perbankan untuk mendukung usaha mereka yang meningkat. "Pelaku UMKM butuh stok lebih banyak jelang Lebaran. Selain itu, bermunculan sektor usaha baru dan ada yang ekspansi. Itu semua membutuhkan pembiayaan dari perbankan," ujarnya.
Adapun secara umum, realisasi penyaluran kredit Mandiri Regional Sumatera II tercatat tumbuh 14 persen per Mei 2016.
Riduan mengemukakan pihaknya telah menyalurkan kredit sebanyak Rp 25,37 triliun ke lima provinsi di Sumatera bagian selatan dan Sumatera Barat.
Sementara itu, target penyaluran kredit yang dipatok Perseroan hingga akhir tahun mencapai Rp 28 triliun.
Riduan menambahkan, tingginya pertumbuhan kredit dan serapan UMKM itu membuat Perseroan optimistis sektor usaha itu masih memiliki prospek cerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Karena itu, kata dia, pihaknya tetap aktif melakukan penetrasi pasar untuk menjalankan fungsi intermediasi perbankan. "Kami masih optimistis dengan situasi ekonomi saat ini. Makanya kami masih aktif penetrasi pasar pembiayaan," ujarnya.
Selain gencar menyalurkan pembiayaan untuk UMKM, Riduan melanjutkan, pihaknya sedang meningkatkan layanan perbankan untuk sektor itu. Salah satunya, kata dia, menambah jaringan perbankan di wilayah yang selama ini masih dalam kategori blank spot.
Riduan mencontohkan, dalam waktu dekat Mandiri Regional II bakal menambah jaringan di kawasan Jakabaring, Kota Palembang. "Kami tetap menambah jaringan yang salah satu tujuannya untuk mendukung UMKM di daerah, seperti di kawasan OPI Mal Jakabaring, Palembang," ujarnya.
Sebetulnya, Riduan mengemukakan, saat ini nasabah Perseroan sudah banyak yang beralih ke penggunaan mesin electronic data channel (EDC) dalam bertransaksi. Kondisi itu, kata dia, terlihat dari mulai berkurangnya antrean nasabah di kantor-kantor cabang Mandiri. "Bahkan, secara angka, data kami menunjukkan penggunaan EDC sudah lebih dari 90 persen dari total transaksi. Namun kami tetap menambah jaringan untuk sektor UMKM," tuturnya.
Dia mengatakan peningkatan transaksi melalui mesin EDC itu juga terlihat selama bulan puasa yang mengalami lonjakan 14 persen dari kondisi normal.
Menurut Riduan, transaksi non-tunai di Kota Palembang rata-rata mencapai Rp 7 miliar per hari dan meningkat jadi Rp 8,3 miliar per hari selama satu pekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.