TEMPO.CO, Surabaya - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berencana mengembangkan bisnis ke sektor kapal pesiar pada 2017. Kebijakan itu dipilih karena animo kapal penumpang berukuran besar dengan trayek jarak jauh turun drastis.
“Ke depan, Pelni memang tidak fokus ke kapal-kapal besar, melainkan ke kapal dengan tipe kapasitas seribu penumpang, yang melayani jarak-jarak sedang,” kata Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro saat ditemui Tempo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 11 Juli 2016.
Elfien mengatakan kapal penumpang jarak jauh kurang efisien. Apalagi kini penumpang telah terkonsentrasi pada cluster rute dengan jarak tertentu. Sebab, penumpang lebih banyak beralih menggunakan moda transportasi udara dibanding kapal, yang melayani pelayaran jarak jauh. Maka tren trayek kapal laut diperkirakan bergeser menjadi lebih pendek.
Baca:
Menjelang Lebaran, 70 Persen Tiket Kapal Laut Pelni Ludes
Tarif Kapal Mudik Turun Mulai Awal Mei
Menurut Elfien, PT Pelni akan mengembangkan kapal laut untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, seperti kapal pesiar dan pertemuan bisnis. “Contohnya training on board maupun meeting on board. Selebihnya, kami berkonsentrasi ke kapal perintis dan tol laut,” tuturnya.
Khusus untuk cruise, Pelni kini tengah mengkaji anggaran yang dialokasikan untuk kapal baru berkapasitas 200-300 penumpang. Elfien mengaku optimistis karena, dalam dua tahun ini, Pelni menangguk keuntungan setelah bertahun-tahun sebelumnya merugi.
“Tahun lalu kami untung Rp 100,7 miliar, tahun ini perkiraannya Rp 160 miliar atau naik 60 persen. Mudah-mudahan targetnya tercapai,” ucapnya.
Dalam laporan keuangan per Mei 2016 (unaudited) saja, keuntungan Pelni sudah mencapai Rp 98 miliar. Perusahaan pelat merah itu juga tengah memetakan trayek kapal pesiar mana yang sesuai. Elfien membidik wisata di timur Indonesia sangat potensial. “Kalau barat kemungkinan ke Belawan dan Batam serta Tanjung Pinang dan Natuna.”
Pelni membutuhkan waktu untuk mensosialisasi wisata bahari guna mendukung wisata menggunakan kapal cruise tersebut. “Negara kita negara kepulauan, tapi ternyata belum tentu semua suka ke laut,” tuturnya.
Simak: PT Pelayaran Nasional Indonesia | Pelni
Berdasarkan data PT Pelni, jumlah penumpang kapal laut mengalami penurunan. Dalam masa angkutan Lebaran tahun ini saja, terdapat penurunan 14,8 persen dibanding pada 2015. Pada tahun lalu, sejak H-18 sampai H+5, terdapat 430.963 orang yang menggunakan kapal penumpang. Sedangkan tahun ini, pada periode yang sama, terdapat 367.043 orang.
ARTIKA RACHMI FARMITA
-indonesia-pelni">PT Pelayaran Nasional Indonesia | Pelni
Berdasarkan data PT Pelni, jumlah penumpang kapal laut mengalami penurunan. Dalam masa angkutan Lebaran tahun ini saja, terdapat penurunan 14,8 persen dibandingkan tahun 2015 lalu. Pada tahun lalu sejak H-18 sampai H+5, terdapat 430.963 orang yang menggunakan kapal penumpang. Sedangkan tahun ini di periode yang sama, terdapat 367.043 orang saja.
ARTIKA RACHMI FARMITA