TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada akhir pekan menjelang libur panjang Lebaran yang berada di zona merah, memperlihatkan maraknya aksi ambil untung untuk mengantisipasi berbagai sentimen sepanjang libur panjang.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan masih adanya beberapa sentimen negatif, seperti utang gap dan mulai berbalik arahnya IHSG, dapat menjadi potensi pelemahan indeks saham di awal pekan nanti.
Reza memperkirakan IHSG hari ini akan berada dalam rentang support 4.915-4.948 dan resistent 4.998-5.040. "Tapi jika pelaku pasar tidak langsung melakukan aksi jual, potensi tersebut dapat diredam dan IHSG pun bisa dimungkinkan berbalik arah naik," ujar Reza dalam pernyataan tertulisnya, Senin, 11 Juli 2016.
Mengawali bulan Juli sekaligus menjadi penutup perdagangan menjelang libur panjang Lebaran, IHSG pekan lalu ditutup di zona merah. Reza berujar, tampaknya laju IHSG telah kehabisan tenaga setelah reli dalam perdagangan beberapa hari sebelumnya, setelah merespons disetujuinya aturan tax amnesty.
Pelaku pasar memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk ambil untung sehingga membuat laju IHSG terkonsolidasi. Padahal laju sejumlah bursa saham Asia (saat itu) masih bertenaga dan bertahan di zona hijaunya. "Selain itu, adanya rilis inflasi yang kami nilai cukup baik tidak mampu membawa IHSG ke zona hijaunya," kata Reza.
Sepanjang pergerakan, IHSG didukung berbalik naiknya laju rupiah yang diimbangi asing yang mencatatkan nett buy. Asing tercatat kembali melakukan aksi beli (dari nett buy) Rp 1,74 triliun menjadi nett buy Rp 983,91 miliar.
DESTRIANITA