TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai situasi ekonomi Indonesia pada awal bulan ini cenderung membaik. Salah satu yang menjadi indikatornya ialah kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menguat dan dibuka di level 13.112 per dolar Amerika. Posisi rupiah terhadap dolar Amerika per 4 Juli ditutup di angka 13.172.
Perayaan Idul Fitri juga ikut mendorong. Agus mengatakan suasana Lebaran membuat masyarakat menggunakan gaji ke-13 dan ke-14. "Kami perkirakan ini baik untuk ekonomi Indonesia," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin, 11 Juli 2016.
Kehadiran Undang-undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty rupanya menjadi faktor pendorong lain. Agus menyatakan disahkannya UU Tax Amnesty memberi sentimen positif. Menurut dia, ada peningkatan aliran dana yang masuk ke Indonesia, yaitu mencapai Rp 97 triliun, per 24 Juni 2016.
Baca Juga: 21 Alasan Undang-Undang Tax Amnesty Bakal Digugat
Dibanding periode yang sama tahun lalu, aliran dana yang masuk hanya Rp 57 triliun. "Keputusan tentang UU Tax Amnesty dan UU APBN-P membawa confidence," ucapnya.
Agus menambahkan, dengan disahkannya UU Tax Amnesty, investor atau pelaku pasar sudah mengambil posisi masuk dengan membeli Surat Utang Negara. Tahap berikutnya, mereka akan menunggu langkah pemerintah selanjutnya. "Kita tahu bahwa peraturan pemerintah juga belum dikeluarkan setelah undang-undang disetujui."
Simak: Lebaran, Inflasi Juli Diprediksi 0,4 Persen
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016 akan sedikit membaik dibanding kuartal sebelumnya. Namun Agus memperkirakan angka pertumbuhan belum menyentuh 5 persen. Sebab, ekspor dan investasi di Indonesia masih lemah. Sebelumnya, pada kuartal I lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,92 persen.
ADITYA BUDIMAN