TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat buka suara soal kemacetan parah yang terjadi saat arus mudik di jalan tol Brebes Timur sepekan terakhir. BPJT menolak menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan, sebab pengelolaan arus mudik dinilai merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.
"Enggak begitulah, jalan tol itu sebelum dioperasikan kan sudah ada proses uji layak fungsi, dan itu dilakukan bersama dengan Kementerian Perhubungan," ujar Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna, saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Juli 2016.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan kemacetan yang terjadi kemarin sebagai akibat dari pengoperasian jalan tol yang dipaksakan.
Herry memastikan ruas jalan tol Brebes Timur sebenarnya sudah siap digunakan. Rest area atau tempat istirahat bagi pengguna jalan tol juga sudah disiapkan di beberapa lokasi. "Kalau jalannya lancar sebenarnya memadai, tapi kalau berhenti seperti kemarin kan memang karena situasi tertentu," ucapnya.
Sehingga, menurut Herry, jalan tol tersebut memang didesain untuk arus kendaraan yang lancar. Terkait dengan adanya pertanyaan masih adanya sejumlah fasilitas untuk pengguna jalan tol yang belum siap, Herry mengatakan proses pembangunan memang masih berlanjut.
"Rest area sudah ada, hanya yang di 20 kilometer pertama masih belum, setelah itu baru akan dibangun," ujarnya.
Harry mengatakan kemacetan parah yang terjadi kemarin disebabkan lonjakan kendaraan yang berlebih. "Kemudian juga di ujung tolnya, ini memang harus dikelola dan di-maintain bersama," katanya.
GHOIDA RAHMAH