TEMPO.CO, Jakarta - PT KA Properti Manajemen (KAPM) tengah menyiapkan pengerjaan jalur jaringan listrik untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta. PT KAPM merupakan salah satu dari enam anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero). Fokus kinerjanya ialah bidang jasa konstruksi, perdagangan, dan pengembangan properti KAI.
Juru bicara PT KAPM, Riesta Junianti, mengatakan perusahaan bekerja sama dengan PT Railink untuk pengerjaan jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta. PT Railink akan mengoperasikan kereta bandara. Sedangkan PT KAPM merupakan pelaksana pembangunan dan pengadaan jaringan listrik aliran atas (LAA) jalur bandara dengan pemilik proyek PT KAI.
"Lokasi pengerjaan dimulai dari Stasiun Batu Ceper ke arah Bandara Soekarno-Hatta," kata Riesta dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 2 Juli 2016. Ia menuturkan target penyelesaian pembangunan jaringan listrik pada 2017.
Baca Juga: Bernazar, Direktur Utama BEI Jalan Kaki SCBD-Pondok Indah
Riesta mengatakan upaya pengerjaan jaringan listrik tidak mudah. Ada beberapa kendala yang mesti dihadapi, seperti banyaknya fasilitas operasi bandara berupa kabel power, telekomunikasi. Lalu ada fasilitas pengaturan operasi pesawat dan fasilitas-fasilitas lainnya di lokasi pemasangan jaringan listrik.
Selain itu, persoalan izin pemasangan perangkat jaringan di area taxiway masih dalam proses perizinan dan penentuan as rel yang belum fixed. Kendati demikian, Riesta melanjutkan, KAPM optimistis penyelesaian sesuai dengan target. "Kami sudah memulainya Juni lalu," ucapnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke lokasi pembangunan jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta Desember 2015, Presiden Joko Widodo ingin kereta bisa beroperasi pada 2017. Ia ingin persoalan seperti pembebasan lahan bisa selesai.
Simak: Stok Bawang Merah dan Cabai Aman hingga Seusai Lebaran
Proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011 tentang penugasan kepada PT KAI untuk mengerjakan pembangunan kereta bandara. Nantinya jalur itu meliputi Bandara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
ADITYA BUDIMAN