TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga rendah apabila inflasi masih terkendali hingga penghujung tahun ini. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan sejak tahun lalu inflasi masih dapat dikendalikan.
"Makanya kalau tahun lalu kita bisa punya inflasi 3,3 persen dan tahun ini mudah-mudahan sekitar 4 persen ya berarti kami bisa mempertahankan rezim suku bunga rendah," kata Mirza Adityaswara di Komplek Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Juli 2016.
Terhitung sejak awal tahun, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali secara bertahap, atau BI rate sebesar 75 basis poin, dari 7,25 persen menjadi 6,5 persen.
Selain melihat faktor inflasi, kata Mirza, BI juga akan memperhitungkan faktor lain untuk menetapkan BI Rate, diantaranya faktor tingkat suku bunga luar negeri maupun faktor eksternal lainnya.
"Karena suku bunga tergantung inflasi kan. Kedua suku bunga luar negeri faktor eksternal. Kalau kita bisa pertahankan inflasi di level 3 - 4 persen, suku bunga yang saat ini sudah lumayan rendah. Kita bisa pertahankan," kata Mirza.
Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi bulan Juni sebesar 0,66 persen. Secara tahun kalender, inflasi Januari–Juni 2016 mencapai 1,06 persen dan tingkat inflasi secara tahunan (year on year) Juni 2016 terhadap Juni 2015 sebesar 3,45 persen.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI