TEMPO.CO, Den Haag- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag Nota Kesepahaman (MoU) antara KBRI Den Haag PT Garuda Indonesia kantor cabang Amsterdam, Kamis, 30 Juni 2016. Penandatanganan MoU tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda.
Perjanjian itu diharapkan akan memudahkan calon penumpang, baik untuk urusan usaha dan kunjungan dinas.
“Penandatanganan nota ini merupakan perpanjangan kerjasama yang sebelumnya sudah terlaksana. Hal baru yang ditambahkan dalam kesepakatan ini adalah adanya klausul kerjasama untuk memberikan fasilitas kemudahan bagi ekspor Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja usai penandatanganan.
Puja mengharapkan kerja sama dengan Garuda tersebut dapat mendukung diplomasi ekonomi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.
Selain itu, Garuda juga diharapkan dapat mendukung peningkatan people-to-people contact antar masyarakat kedua bangsa, meningkatkan hubungan bisnis di kalangan pengusaha dan investor, juga meningkatkan nilai perdagangan Indonesia ke Belanda.
Baca Juga:
Rizal Pahlevi, General Manager Garuda untuk Belanda, berjanji untuk memberikan dukungan berupa pengurangan biaya hingga 25 persen. “PT Garuda Indonesia berencana akan mendukung ekspor Indonesia ke Belanda dengan bantuan pengurangan biaya, mungkin sampai sekitar 25 persen,” kata Rizal sambil mengucapkan terima kasih atas kerjasama, dukungan dan bantuan KBRI Den Haag selama sehingga Garuda dapat menjadi maskapai penerbangan yang baik dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
Menurut Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor bagian Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Belanda, secara umum, hubungan ekonomi, bisnis dan investasi Indonesia–Belanda relatif stabil sejak 5 tahun terakhir.
Hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik terutama setelah penandatanganan Joint Declaration on Comprehensive Partnership (2013) antara kedua Kepala Pemerintahan. Selain itu terdapat pula kerangka kerja sama sektoral seperti MoU on Water (2015) dan MoU on Maritime Cooperation (2016).
Hubungan kedua Negara kian diperkuat dengan kunjungan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ke Indonesia pada 2013 dan dibalas dengann kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Belanda pada April 2016 lalu.
Selain dengan KBRI Den Haag, PT Garuda Indonesia juga melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi di Belanda seperti Indonesia Netherland Youth Society (INYS) dan Diaspora Indonesia serta perusahaan Belanda yang bergerak di Indonesia dengan cara memberikan fasilitas dan harga khusus bagi anggotanya.
Kementerian Luar Negeri RI mencatat nilai perdagangan bilateral Indonesia-Belanda pada 2015 mencapai US$ 4,22 miliar, dengan surplus pada Indonesia mencapai US$ 2,66 miliar. Adapun pada 2014, nilai perdagangan mencapai US$ 4,89 miliar dengan surplus RI mencapai US$ 3,07 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Belanda adalah minyak kelapa sawit, kopra, produk kimia, pakan ternak, timah, biodiesel, besi dan baja, sepatu kulit, televisi dan karet.
Sedangkan impor utama Indonesia dari Belanda adalah minyak bumi olahan, kapal, susu, peralatan perkantoran, whey/produk turunan susu, produk makanan olahan, media penyimpanan data digital, mesin pengolah makanan, AC/pendingin ruangan dan vaksin.
Jumlah Warga Negara Indonesia di Belanda mencapai 14.554 orang pada 2014. Adapun jumlah wisatawan Belanda ke Indonesia pada 2015 mencapai 166.824 orang.
Jumlah pelajar Indonesia yang menimba ilmu di 30 universitas atau lembaga pendidikan di Belanda mencapai 1.300 orang.
NATALIA SANTI