TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II hari ini resmi mencatatkan penerbitan obligasinya di Bursa Efek Indonesia dengan nilai Rp 2 triliun. Sebagian besar dana dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta.
Penerbitan obligasi itu dilakukan dalam tiga seri, yakni seri A senilai Rp 1 triliun dengan kupon 8,6 persen dan tenor lima tahun. Lalu, seri B senilai Rp 100 miliar dengan kupon 8,8 persen dan tenor tujuh tahun. Serta, seri C senilai Rp 900 miliar dengan kupon 9 persen dan tenor 10 tahun.
"Hari ini bersejarah bagi Angkasa Pura II. Terima kasih kepada Bursa Efek, karena masuk pasar modal merupakan gengsi tersendiri bagi kami, di mana kami juga akan tunduk pada aturan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 1 Juli 2016.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam menuturkan, nantinya dana yang mereka peroleh dari penerbitan obligasi sebanyak 92 persen, Rp 1,84 triliun, akan digunakan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yakni pengembangan Terminal III Ultimate, dan sisanya Rp 160 miliar, akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan tiga bandara lainnya. "Delapan persennya untuk pembangunan bandara di Pontianak, dan ada pengembangan sarana di Jambi dan juga Kualanamu," ujar Andra.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Samsul Hidayat berharap dengan dicatatkannya obligasi I Angkasa Pura II, anak usaha BUMN itu dapat ikut berkontribusi mengembangkan pasar modal. "Mengingat Angkasa Pura II merupakan salah satu perusahaan infrastruktur pengembangan transportasi di Indonesia, sehingga AP II butuh banyak biaya untuk mengembangkan usaha, dan bisa memanfaatkan pasar modal sebanyak-banyaknya," katanya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI