TEMPO.CO, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero akan membangun peternakan sapi yang terintegrasi dengan perkebunan tebu. "Beberapa waktu lalu, 407 sapi sudah datang. Itu bagian dari rencana besar RNI membangun integrasi tebu dengan sapi yang akan kami kembangkan pada 2017," kata Direktur Utama PT RNI Persero Didik Prasetyo di Jakarta, Rabu malam, 29 Juni 2016.
Untuk proyek ini, ucap Didik, perusahaannya telah mengalokasikan lahan seluas 100 hektare di dekat Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka. Di sana, sapi-sapi akan diberi pakan berupa pucuk daun tebu. Perseroan juga telah menggelontorkan dana Rp 1,8 miliar untuk membangun kandangnya.
Selain itu, RNI mengajukan izin impor 1.500 sapi bakalan lain. Namun upaya ini belum mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Perdagangan.
Untuk mengembangkan sektor ini, RNI rencananya membentuk anak perusahaan baru. “Agar lebih fokus, karena kami ingin usahanya terintegrasi dari hulu ke hilir, dari peternakan sampai daging olahan,” ujarnya.
Terkait dengan daging sapi, pemerintah saat ini tengah berupaya menurunkan harga komoditas tersebut ke level Rp 80 ribu per kilogram. Adapun saat ini harga rata-rata daging sapi nasional masih di kisaran Rp 115 ribu per kg.
Selama Ramadan, ada penambahan pasokan daging impor sekitar 27,4 ton melalui Perum Bulog sebesar 10 ribu ton, PT Berdikari 5.000 ton, PD Darmajaya 500 ton, dan pihak swasta sekitar 20 ribu ton.
PINGIT ARIA