TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Yusuf Kalla menghadiri dialog ekonomi yang diadakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Jakarta Convention Centre, Selasa, 28 Juni 2016. Dialog ekonomi bertema “Ramadan Mewujudkan Dunia Usaha yang Sehat dan Berkeadilan” tersebut juga dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama.
Kalla mengatakan pengusaha harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan serta permasalahan yang ada. Contohnya dalam menyikapi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Menurut dia, pemerintah punya kepentingan terhadap pengusaha.
"Satu hal yang sangat penting adalah meningkatkan kekuatan dari dalam suatu negara. Barulah tenaga dalam negeri ini dimunculkan, dan itu dari Anda semua para pengusaha," kata Wakil Presiden yang akrab disapa JK itu.
Mengenai Tax Amnesty atau Undang-Undang Pengampunan Pajak yang baru saja diresmikan Selasa pagi, Kalla berharap para pengusaha, termasuk yang tergabung dalam Kadin, mengikuti kebijakan tersebut.
Di tengah tantangan perekonomian global yang sedang berlangsung, menurut Kalla, pemerintah berusaha memperbaiki aturan, regulasi, dan deregulasi. Oleh karena itu, dibutuhkan juga saran-saran yang baik dari pengusaha, seperti dari Kadin. "Karena saran terbaik itu dari pelakunya, yang paling mengetahui apa kelebihan dan apa yang kurang selama ini," kata Kalla.
Kalla mengatakan empat permasalahan di Indonesia yang saat ini perlu diefisienkan, yaitu keuangan, logistik (pembangunan jalan, pelabuhan), aturan-aturan, dan energi.
Kalla juga berharap, usaha-usaha di daerah tetap eksis supaya ada keseimbangan dengan kota besar. Dialog ekonomi yang diadakan Kadin ini juga dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro.
AUZI AMAZIA | KUKUH