TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat 0,95 persen atau naik 46 poin ke level 4.882.
Adapun sektor yang mengalami penguatan di antaranya sektor aneka industri 4,38 persen, finance 1,97 persen, dan consumer 1,23 persen. Sedangkan sektor yang masih melemah adalah properti 0,68 persen, infrastruktur 0,39 persen, dan mining 0,12 persen.
Asing melakukan net buy Rp 691.47 miliar, dengan saham yang paling banyak dibeli adalah GGRM, BMRI, ASII, BSDE, dan WSKT. Dan yang paling banyak dijual adalah BBRI, TLKM, LPPF, PGAS, dan SMRA.
Seiring dengan menguatnya IHSG, perdagangan rupiah di pasar spot juga menguat 1,22 persen atau 163 poin ke level 13.188 per dolar Amerika Serikat.
Menurut kepala Riset dari PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada, pengesahan Undang-Undang Tax Amnesty oleh Dewan Perwakilan Rakyat hari ini telah meniupkan angin sejuk bagi pasar.
Nilai tukar rupiah semakin perkasa ke level terkuatnya dalam tiga pekan dan IHSG memimpin penguatan di antara pasar regional.
"Dengan disahkannya UU Tax Amnesty, besar harapan kami dapat berpengaruh terhadap pengurangan risiko fiskal dan meningkatkan pendapatan pemerintah yang diharapkan Bank Indonesia dapat menarik dana hingga Rp 560 triliun," kata Reza, Selasa, 28 Juni 2016.
Dalam UU Tax Amnesty, pemohon tax amnesty yang hanya melaporkan (deklarasi) kekayaannya di luar negeri dikenai tarif 10 persen. Sedangkan tarif tebusan untuk aset repatriasi dan deklarasi aset di dalam negeri 5 persen.
BI juga telah memperkirakan kebijakan tax amnesty mampu memecahkan persoalan anggaran pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan menggenjot pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen pada 2016.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI