TEMPO.CO, Jakarta - Senegal mengundang Indonesia membangun pabrik penyulingan kelapa sawit karena negara itu memerlukan suplai minyak sawit sebesar 150 juta ton per tahun, yang sebagian diimpor dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Sektor Informal, Konsumsi, serta Promosi Produk Lokal dan UKM Senegal, Alioune Sarr, saat menerima Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran, di Dakar, baru-baru ini. Ini juga peluang investasi Indonesia di Senegal di aspek industri berbasis agrikultur.
Terkait dengan hal itu, Mansyur menyebutkan hubungan dan kerja sama ekonomi Indonesia-Senegal memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan.
Selain produk kelapa sawit dan turunannya, Indonesia mengekspor, antara lain, tekstil, furnitur, detergen, dan produk makanan-minuman ke Senegal. Sedangkan Indonesia mengimpor, antara lain, kacang tanah, kacang mete, kapas, dan ikan beku dari Senegal.
Sarr menyampaikan , pemerintah Senegal sedang membangun kawasan industri di Kota Diamniadio, sekitar 40 kilometer dari Dakar, dan berharap Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas itu sebagai peluang investasi dengan mendirikan industri di sana.
ANTARA