TEMPO.CO, Kuta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan saat ini mayoritas bus antarkota antarprovinsi (AKAP) bermasalah. Dari 3.000 bus yang diperiksa Kementerian Perhubungan, 80 persen di antaranya harus diperbaiki.
Jonan lalu menceritakan hasil kunjungannya ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Di sana, ia melihat ada satu bus yang kondisi fisiknya bagus, seperti spidometer, rem, dan lampu berfungsi dengan baik serta kaca tidak pecah. “Tapi sabuk pengaman untuk pengemudi tidak berfungsi. Itu tidak bisa dikatakan layak, karena itu untuk keamanan pengemudi," ucapnya saat meninjau kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dalam menghadapi musim angkutan Lebaran 2016, Jumat malam, 24 Juni 2016.
Jonan menyebutkan jumlah sarana angkutan udara untuk keperluan mudik Lebaran tahun ini naik sekitar 11 persen atau paling tinggi ketimbang angkutan lain. “Sedangkan jumlah bus naik 4 persen, kereta api 3 persen, serta kapal laut dan penyeberangan naik 2 persen," ujarnya.
Jonan menjelaskan, sampai hari ini, pemeriksaan semua moda transportasi untuk angkutan Lebaran hampir selesai. "Kecuali bus AKAP, yang diperiksa sampai laporan kemarin malam baru 70 persen," tuturnya.
Pemeriksaan kelayakan semua moda transportasi, menurut Jonan, harus tuntas secara maksimal sebelum puncak arus mudik. "Sesuai dengan catatan kami berdasarkan laporan untuk semua moda yang diperiksa sejauh ini, hanya satu atau dua moda yang kurang layak, termasuk pesawat udara diminta ada perbaikan. Kalau perbaikan belum selesai, tidak dioperasikan.”
BRAM SETIAWAN