TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia menguat pada Kamis atau Jumat pagi, 24 Juni 2016, WIB, bergabung dengan suasana optimistis di pasar karena para investor semakin yakin Inggris akan memilih untuk tetap di Uni Eropa.
Pasar-pasar jatuh pada pekan lalu setelah jajak pendapat menunjukkan kemenangan bagi kubu "Tinggalkan" dalam referendum penting Kamis, tapi mereka telah menguat selama empat hari terakhir karena kampanye pro-Uni Eropa memperoleh kembali momentum.
Beberapa analis memperingatkan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa bisa mengakibatkan negara itu jatuh ke dalam resesi dengan dampaknya menyebar secara global.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 98 sen menjadi berakhir di US$ 50,11 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan global, melonjak menjadi menetap pada US$ 50,91 per barel, naik US$ 1,03 dari penutupan Rabu.
"Alasan kenaikan hari ini adalah karena kita tidak terlalu khawatir tentang Brexit," kata Phil Flynn dari Price Futures Group. "Alasan kami menjual kemarin adalah kekhawatiran tentang permintaan di masa mendatang bersama ketidakpastian Brexit ini."
Hasil akhir dari referendum Brexit diperkirakan sampai sekitar 08.00 GMT pada Jumat.
"Meskipun jajak pendapat menunjukkan hasil persaingan ketat, pasar sangat yakin bahwa kubu pro-Uni Eropa akan menang," kata analis dari Commerzbank, Carsten Fritsch.
Pasar minyak telah melemah pada Rabu, juga karena penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, menambah kekhawatiran tentang kekuatan permintaan dan pasokan global yang melimpah.
Departemen Energi Amerika mengatakan stok komersial pekan lalu turun 900 ribu barel, jauh lebih sedikit daripada 1,5 juta barel yang diperkirakan para analis, dengan persediaan masih di tingkat tertinggi secara historis.
Menambah nada bearish adalah kenaikan tak terduga dalam persediaan bensin, 600 ribu barel, karena musim mengemudi musim panas di Amerika baru mulai berjalan efektif, demikian dilansir AFP.
ANTARA